Angka itu naik 33,09 persen year-on-year (yoy) dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,16 triliun.
Beban pokok DAYA ikut terdongkrak sebesar 40,45 yoy menjadi Rp1,02 triliun yang merupakan biaya pembelian untuk persediaan. Margin laba kotor tetap mengalami pertumbuhan positif senilai Rp517,40 miliar dan beban usaha meningkat menjadi Rp513,12 miliar.
Dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (12/3) sebagian besar pengeluaran pos perusahaan datang dari gaji dan kompensasi karyawan DAYA yang menembus Rp160,50 miliar. Ongkos promosi pun naik sebesar Rp78,9 miliar hingga akhir 2023.
Laporan keuangan perusahaan menyebut total aset DAYA naik 0,32 persen yoy menjadi Rp689,74 miliar, sejalan dengan kenaikan jumlah kewajiban utang atau liabilitas 2,85 persen yoy menjadi Rp672,13 miliar.
Laporan juga menyebutkan bahwa ekuitas menipis 48,27 persen yoy menjadi Rp17,6 miliar, dari semula Rp34,03 miliar.
DAYA didirikan pada 16 Juni 2005 dan memulai kegiatan komersial pada tahun 2006. DAYA adalah operator toko Watsons di Indonesia. Watsons sendiri adalah retailer kesehatan dan kecantikan di Asia dan Eropa yang menyediakan perawatan kulit, kosmetik, alat kecantikan, suplemen kesehatan, dan obat-obatan.
BERITA TERKAIT: