Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, dalam pengumumannya mengatakan adanya kenaikan HET sebesar Rp1.000 per kilogram dari aturan sebelumnya.
Menurut Arief, relaksasi HET itu dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras premium.
"Tentunya setelah kami mencermati kondisi ketersediaan, pasokan, dan harga beras premium di pasar tradisional maupun retail modern, menjadi perlu adanya suatu upaya agar terus dapat menjaga stabilitas pasokan dan harga beras premium di tingkat konsumen melalui relaksasi HET beras premium," kata Arief dalam keterangannya yang dikutip Senin (9/3).
Ia pun menegaskan bahwa setelah 23 Maret mendatang, harga beras premium akan kembali mengikuti ketentuan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023.
Nantinya, kata Arief, Bapanas akan melibatkan Satgas Pangan Polri untuk melakukan pengawasan berkala di pasar tradisional maupun retail modern.
"Ini dilaksanakan agar masyarakat bisa lebih nyaman dalam menjalankan ibadah di bulan puasa dan tidak kesulitan memperoleh akses pembelian beras di pasar. Nanti di minggu keempat, ketersediaan beras kita yakini akan semakin bertambah dengan adanya panen padi," lanjutnya.
Adapun dampak dari kenaikan tersebut adanya penyesuaian HET beras premium di beberapa wilayah. Di Jawa, Lampung, dan Sumatera Selatan, HET naik menjadi Rp14.900 per kilogram dari sebelumnya Rp13.900 per kilogram.
Sementara itu, di Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung, HET beras premium naik dari Rp14.400 per kilogram menjadi Rp15.400 per kilogram.
Sementara di wilayah Bali, Nusa Tenggara, dan Kalimantan juga mengalami peningkatan menjadi Rp15.400 per kilogram dari Rp14.400 per kilogram, sedangkan di Maluku dan Papua, HET beras premium menjadi Rp15.800 per kilogram dari sebelumnya Rp14.800 per kilogram.
Di sisi lain, untuk beras medium, Arief menjelaskan bahwa dalam penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) bersama Perum Bulog, harga penjualan beras itu akan tetap sama seperti sebelumnya sesuai arahan Presiden, dengan target penyaluran yang akan terus dipercepat.
"Sebagaimana arahan Presiden, target penyaluran beras SPHP akan terus dikebut hingga capai 250 ribu ton sebulan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: