Direktur Distribution & Institutional Funding BTN, Jasmin, saat peluncuran kartu debit BTN visa contactless di Jakarta, mengatakan, Perseroan menilai kartu itu menjadi solusi di tengah meningkatnya permintaan konsumen akan metode pembayaran yang cepat, mudah, dan aman, serta untuk memperluas layanan perbankan digital yang inovatif.
Rilis yang diterima dari Corporate Secretary BTN, Ramon Armando, Minggu (10/3) menyebutkan, peluncuran Kartu Debit BTN Visa Contactless menjadi arena transaksi BTN, karena selain dikemas dengan hiburan musik dan aneka game, juga disuguhkan berbagai promo penggunaan Kartu Debit Visa Contactless.
“Kartu Debit BTN Visa Contactless untuk memberi kemudahan dan fleksibilitas kepada nasabah dalam bertransaksi secara digital, sesuai kebutuhan dan perkembangan teknologi saat ini. Transformasi digital yang kami lakukan adalah bentuk strategi perseroan untuk menjadi bank modern dan kekinian, mendukung pertumbuhan transaksi dan dana masyarakat, ditopang kualitas layanan yang lebih baik di era digital ini,” katanya.
Selama 5 tahun terakhir, trend penggunaan Kartu Debit BTN selalu meningkat. Tahun ini Jasmin optimis transaksi kartu debit bisa tumbuh 18-20 persen, ditopang dengan hadirnya fitur contactless. Selama 2023, jumlah transaksi Kartu Debit BTN tumbuh 17 persen dibanding 2022.
Jasmin juga menjelaskan, nasabah BTN masih meminati penggunaan kartu debit, kendati tren penggunaan ponsel untuk bertransaksi melalui teknologi tertentu, seperti Quick Response Indonesia Standard (QRIS), semakin meningkat. Karena kartu debit dinilai praktis dan nyaman untuk digunakan, serta didukung ketersediaan infrastruktur.
“Umumnya kartu debit lebih banyak digunakan untuk transaksi dengan nominal lebih tinggi di e-commerce maupun di luar negeri. Sedangkan QRIS lebih banyak digunakan untuk transaksi nominal kecil di bawah Rp100 ribu sehingga lebih tepat sebagai pengganti uang tunai,” katanya.
Jasmin juga mengatakan, BTN memiliki aspirasi meningkatkan kesadaran dan edukasi kepada nasabah tentang keamanan dan keuntungan menggunakan teknologi contactless. Dengan adanya teknologi contactless, nasabah dapat melakukan tap pada mesin EDC di kasir, sehingga tidak terjadi perpindahan kartu antara nasabah dan kasir saat bertransaksi yang dapat berisiko pada berpindahnya informasi nasabah ke orang lain.
Selain itu, untuk transaksi e-commerce, BTN meningkatkan keamanan transaksi dengan menggunakan real time decision untuk antisipasi penyalahgunaan data kartu debit.
“Seiring kemajuan teknologi digital, BTN turut memastikan aspek keamanan dari setiap transaksi yang dilakukan nasabah, karena inovasi dan keamanan merupakan dua sisi mata uang yang sama yang harus selalu menjadi prioritas agar nasabah merasa aman dan nyaman,” jelasnya.
Dalam rangka mendukung inisiatif itu, perseroan senantiasa berkolaborasi dengan mitra industri untuk memperluas jaringan pembayaran yang menerima kartu debit contactless. “Selain itu BTN juga memperluas kerja sama dengan berbagai merchant untuk memberikan program promo yang sangat banyak yang akan menjadi benefit dari penggunaan Kartu Debit BTN Visa Contactless,” kata Jasmin.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman, mengapresiasi peluncuran kartu debit BTN Visa Contactless, karena langkah itu menjadikan BTN bagian dari komunitas global.
"Dengan kartu ini BTN telah mengikuti standar global dari kartu debit yang dapat digunakan di semua negara, dengan demikian BTN bergabung dengan komunitas global," kata Riko.
Dia juga menjelaskan, setidaknya ada 130 juta merchants di seluruh dunia yang menerima kartu debit contactless visa, sehingga nasabah BTN dapat memanfaatkannya. "Selain itu, dengan kartu debit BTN Visa Contactless, BTN telah melakukan lompatan teknologi, karena nantinya teknologi ini dapat disematkan di jam tangan, cincin atau wearable devices yang lain," tegas Riko.
Selama lima tahun terakhir, tren penggunaan Kartu Debit BTN selalu meningkat, seiring pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), terutama dana murah. Komposisi dana murah atau current account savings account (CASA) mengalami peningkatan menjadi 53,7 persen pada tahun 2023, naik dari sebelumnya yang mencapai 48,5 persen pada tahun 2022.
Hingga akhir 2023, BTN membukukan DPK sebesar Rp349,9 triliun, bertumbuh 8,7% year-on-year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp321,9 triliun.
BERITA TERKAIT: