"Saya mengajak bapak ibu semua, kalau problemnya soal bahasa, ayo kita kejar bagaimana caranya kita bisa penuhi itu," kata Menaker, saat membuka Rapat Penguatan Tata Kelola Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, awal pekan ini, di Jakarta.
Menurutnya, banyak negara senang terhadap hasil pekerjaan PMI, namun peluang untuk penempatan belum dapat dilakukan secara maksimal, karena terkendala bahasa.
"Misalnya di Jerman, peluangnya besar, tapi terkendala kompetensi bahasa, dan butuh waktu sekurang-kurangnya 8 sampai 12 bulan untuk memenuhi kemampuan bahasa itu," tambahnya.
Lebih lanjut dikatakan, kondisi Indonesia yang tengah mengalami bonus demografi harus dimanfaatkan secara maksimal, karena di sisi lain banyak negara yang sedang mengalami aging population (penuaan penduduk).
"Karena itu, kalau kita menyiapkan kompetensi bahasa pekerja migran kita dengan baik, saya kira peluang juga akan banyak kita raih," tutup Ida.
BERITA TERKAIT: