Pertemuan Wamen dan Dubes RI itu terutama membahas program pemagangan dan perluasan kesempatan kerja di Jepang.
"Kemnaker terus berperan meningkatkan kompetensi SDM melalui pemagangan luar negeri, serta perluasan kesempatan kerja di luar negeri," kata Afriansyah Noor, seperti dikutip dari Biro Humas Kemnaker, Rabu (6/3).
Dia juga mengungkapkan, jumlah peserta program pemagangan dari Indonesia ke Jepang terus meningkat. Pada 2022 telah diberangkatkan 8.736 peserta pemagangan ke Jepang.
Kemudian pada 2023, peserta yang mengikuti program pemagangan bertambah menjadi 13.396 orang.
"Peningkatan jumlah peserta pemagangan menunjukkan besarnya antusias anak muda Indonesia meningkatkan kompetensinya melalui pemagangan," tutur Wamenaker.
Sementara dalam hal penempatan tenaga kerja, tambah Wamenaker, pihaknya berupaya mengembangkan kerja sama untuk memudahkan angkatan kerja Indonesia agar dapat mengikuti program Specified Skilled Workers (SSW).
Untuk memperluas kemungkinan angkatan kerja, lanjut Afriansyah, Indonesia berpartisipasi dalam program SSW, dalam hal ini Kemnaker telah memiliki Memorandum of Cooperation (MoC) dengan Pemerintah Prefektur Miyagi, terkait Percepatan Penempatan dan Penerimaan Pemagangan Teknis Indonesia, Specified Skilled Workers dan Teknisi ke Jepang.
"MoC bertujuan memperluas kesempatan kerja angkatan kerja muda ke Jepang, termasuk melalui program SSW atau pemagangan," katanya.
Afriansyah menambahkan, selain MoC dengan Pemerintah Prefektur Miyagi, pihaknya juga telah menandatangani MoC dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) yang bertujuan mengembangkan SDM agar dapat berkontribusi terhadap pembangunan sosial dan ekonomi di kedua negara, termasuk solusi meningkatkan jumlah peserta program SSW dari Indonesia.
"Saya ingin melalui MoC ini hubungan diplomasi di bidang ketenagakerjaan antara Indonesia dan Jepang semakin diperkuat," ucap Wamenaker.
BERITA TERKAIT: