Ini disampaikan Afriansyah sebelum Muktamar PBB ke-6 pada 13-15 Januari 2025 di Bali.
"Keputusan saya ambil ini, dua hari setelah saya pulang dari Umroh," kata Afriansyah kepada
RMOL melalui sambungan telepon Sabtu, 11 Januari 2025.
Masih dengan nada semangat, Afriansyah pun menjelaskan alasan dirinya maju di Muktamar ini.
Pertama, kader-kader militan yang ada di tingkat DPC sampai DPW memintanya maju. Kedua, dirinya sudah lama berkecimpung di partai berlambang bulan sabit dan bintang ini kira-kira 26 tahun lamanya.
Dari dasar itu, Afriansyah ingin ada perubahan signifikan di internal PBB ke arah yang lebih baik.
"Karena pertimbangannya DPC yang mengenal saya meminta saya maju, pertimbangan kedua dengan pengalaman 26 tahun dan 7 tahun jadi Sekjen tentunya posisi Ketua Umum strategis membawa perubahan di PBB," tuturnya.
Sementara itu soal persaingan, Afriansyah tak ambil pusing. Bahkan sebelum maju dirinya sempat meminta izin kepada ketua umum sebelumnya yakni Yusril Ihza Mahendra untuk maju.
Di sisi lain, Afriansyah pun senang karena adanya kandidat lain yang berani deklarasikan diri maju di Muktamar 2025. Ini menandakan bahwa demokrasi di PBB hidup.
"Walaupun ada Gugum, ada Fahri Bachmid semakin banyak tokoh muncul, semakin hidup demokrasi di PBB," demikian Afriansyah.
BERITA TERKAIT: