Kementerian Perindustrian (kemenperin) berupaya meningkatkan kesiapan industri makanan dan minuman agar bertransformasi menuju industri 4.0 sehingga memiliki daya saing melalui penerapan teknologi digital dan inovasi baik produksi, distribusi, dan pemasaran produknya.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika memaparkan bahwa industri mamin berkontribusi 39,10 persen terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) industri nonmigas dan 6,55 persen terhadap PDB nasional.
"Meski sempat mengalami pukulan akibat pandemi Covid-19, sektor industri makanan dan minuman kembali bangkit dengan pertumbuhan 4,47 persen pada tahun 2023 (y-o-y)," ujar Putu pada kegiatan Self Assessment INDI 4.0 dan Launching Program Transformasi Industri 4.0 Sektor Industri Makanan dan Minuman 2024.
Industri makanan dan minuman terpilih sebagai prioritas karena perannya yang penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan potensial untuk diakselerasi lebih jauh lagi melalui penerapan industri 4.0.
Sektor mamin juga mencatatkan neraca dagang positif sebesar 25,21 miliar dolar AS dengan nilai ekspor di tahun 2023 mencapai 41,70 miliar dolar AS dan impor sebesar 16,49 miliar dolar AS.
Investasi sektor industri makanan dan minuman juga terus tumbuh dengan perkembangan realisasi investasi mencapai Rp85,10 triliun pada tahun 2023.
BERITA TERKAIT: