Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menteri ESDM Berharap Ada Potensi Tambahan Minyak di Blok Cepu hingga 30.000 Barel per Hari

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 04 Maret 2024, 11:34 WIB
Menteri ESDM Berharap Ada Potensi Tambahan Minyak di Blok Cepu hingga 30.000 Barel per Hari
Menteri ESDM Tinjau Tajak Sumur di Banyu Urip/Net
rmol news logo Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meninjau tajak sumur infill carbonate Banyu Urip di Blok Cepu Bojonegoro Jawa Timur.

Pemboran sumur infill carbonate merupakan bagian dari drilling campaign di Blok Cepu yang dilakukan Exxonmobil pada 2024 hingga 2026 yang terdiri dari pemboran 5 sumur infill carbonate dan 2 sumur clastics.

Arifin Tasrif berharap kegiatan itu menghasilkan potensi minyak yang cukup besar.

Pemboran tersebut diharapkan dapat menambah produksi lapangan Banyu Urip sebesar 42 juta barel sehingga dapat meningkatkan produksi minyak di lapangan Banyu Urip yang saat ini berkontribusi sekitar 25 persen dari produksi minyak secara nasional.

Dalam kesempatan itu, Arifin Tasrif menyampaikan apresiasinya terhadap ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang mampu menjaga produksi di blok ini dengan optimal. Pada awalnya, Blok tersebut memiliki potensi sebesar 400 juta barel. Namun, saat ini bisa mencapai 630 juta barel dan berpotensi hingga 1 miliar barel.

Saat ini, produksi di blok ini mulai menurun, oleh karenanya bersama pemangku kepentingan mendorong untuk menjaga produksi Banyu Urip.

"Saat ini direncanakan ada 7 pemboran, jika dibandingkan 8 tahun lalu tidak ada sama sekali pemboran. Harapannya, lapangan Clastic memiliki potensi yang sama dengan lapangan Carbonat yang memiliki potensi hingga 1 miliar barel," kata Arifin, dalam keterangannya yang dikutip Senin (4/3).

Arifin mengharapkan dari kegiatan pemboran sumur infill dan clastic akan ada tambahan 20.000 hingga 30.000 barel per hari sehingga bisa menahan laju penurunan produksi, serta ke depannya diharapkan lapangan Clastic menghasilkan produksi yang sama dengan lapangan Carbonat.

"Kami bangga dapat terus melanjutkan kerja sama dengan Exxon, sebagai perusahaan terbesar di dunia dengan pengalaman dan teknologi yang mumpuni. Kita terus melakukan kerjasama dengan Exxon, termasuk kerja sama carbon capture dan rencana investasi Exxon lainnya di Indonesia. Kita berharap banyak dengan output yang semaksimal mungkin dari lapangan Cepu," ujar Arifin.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan bahwasanya SKK Migas memberikan perhatian yang besar terhadap upaya menjaga produksi lapangan minyak di Banyu Urip agar tetap optimal.

Produksi lapangan Banyu Urip telah melampaui yang ditargetkan dalam plan of development (POD), hal ini berkat berbagai upaya dan terobosan yang dilakukan oleh SKK Migas dan Exxon Mobil dalam menjaga kinerja blok Banyu Urip.

"Tajak sumur infill carbonate lapangan Banyu Urip adalah upaya lanjutan yang dilakukan oleh SKK Migas dan Exxon Mobil selaku operator untuk meningkatkan produksi minyak sebesar 42 juta barel dengan tetap memperhatikan kemampuan dan daya dukung reservoir yang ada," terang Dwi. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA