Hal itu terungkap dalam laporan kinerja 56 Perusahaan Asuransi Jiwa untuk periode Januari-Desember 2023 yang dilakukan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).
Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon, dalam keterangannya Selasa (27/2) mengatakan bahwa sepanjang tahun 2023 AAJI mencatat pertumbuhan yang baik pada produk asuransi tradisional. Di sisi lain, produk asuransi jiwa unit link juga masih diminati masyarakat yang membutuhkan fitur investasi pada produk asuransinya.
"Meskipun tercatat menurun dibandingkan dengan tahun 2022, produk asuransi jiwa unit link masih menunjukkan pertumbuhan,' ungkap Budi.
Ia memaparkan, sampai akhir 2023, premi dari produk asuransi jiwa unit link mencapai Rp85.33 triliun.
Sementara itu, produk asuransi jiwa tradisional masih mendominasi pendapatan premi dengan total perolehan sebesar Rp92,33 triliun atau naik 14,1 persen dibandingkan dengan tahun 2022.
Dari 56 perusahaan asuransi jiwa yang melapor, AAJI mencatat total aset industri asuransi jiwa tumbuh 0,7 persen dengan perolehan nilai Rp614,61 triliun.
Kepala Departemen Investasi AAJI Rahmat Syukri menuturkan bahwa ekosistem investasi yang terjaga stabil di tahun 2023 memberikan kepercayaan kepada investor untuk menempatkan dananya di berbagai instrumen investasi.
Menurutnya, sampai dengan akhir Desember 2023, total investasi industri asuransi jiwa mencapai Rp541,17 triliun, meningkat 0,8 persen dibanding tahun 2022.
BERITA TERKAIT: