Salah satu strategi itu adalah memberikan lebih banyak insentif untuk mengadakan lebih banyak acara musik, olahraga, dan budaya.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno dalam sebuah wawancara dengan
Bloomberg TV, Senin (19/2).
“Kita membutuhkan ‘Swiftonomics’ untuk pariwisata Indonesia,” kata Sandiaga Uno, mengacu pada bagaimana Singapura akan menjadi tuan rumah konser Taylor Swift yang diperkirakan akan menarik pengunjung regional ke negara kota tersebut.
Sandiaga mengatakan pemerintah telah membentuk dana pariwisata sebesar 1 triliun rupiah untuk membantu mereka menyelenggarakan acara semacam itu.
Pemerintah sendiri saat ini sedang berencana untuk mengecualikan lebih banyak warga negara dari persyaratan visa sambil menyederhanakan izin untuk mempermudah penyelenggaraan acara. Sementara itu, pemerintah juga memberlakukan retribusi pengunjung baru di Bali untuk mengumpulkan dana yang akan digunakan untuk melindungi pulau tersebut dari dampak pariwisata.
Langkah-langkah tersebut telah terbukti membantu meningkatkan jumlah wisatawan asing menjadi 1,1 juta pada bulan Desember, mendekati angka sebelum pandemi.
“Saya sangat optimis dengan beberapa transformasi yang kita lakukan di bidang pariwisata, kita akan mampu mencapai hasil yang lebih baik di tahun mendatang,” kata Sandiaga Uno.
Dalam wawancara tersebut Menparekraf juga mengungkapkan keyakinannya bahwa suksesnya penyelenggaraan pemilihan presiden, yang melalui hitung cepat dimenangkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, akan membuka jalan bagi lebih banyak pengunjung luar negeri.
“Saya optimis setelah hasilnya diumumkan, semua orang akan mendukungnya,” demikian Sandiaga Uno.
BERITA TERKAIT: