Dalam laporan Bank Indonesia (BI), nonresiden terpantau aktif dalam pasar keuangan domestik dengan beli neto Rp4,07 triliun pada transaksi periode 12-15 Februari.
Peningkatan ini terutama terjadi di pasar saham setelah aliran modal asing atau capital outflow keluar sebesar Rp3,01 triliun pada minggu sebelumnya.
Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono menjelaskan bahwa rincian aliran modal tersebut mencakup jual neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN), beli neto di pasar saham, dan jual neto di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
“Terdiri dari jual neto Rp0,98 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp6,03 triliun di pasar saham, serta jual neto Rp0,98 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI),” kata Erwin dikutip Minggu (18/2).
Data setelmen hingga 15 Februari 2024 menunjukkan bahwa selama awal tahun 2024, nonresiden terpantau jual neto Rp0,68 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp15,41 triliun di pasar saham, serta beli neto Rp29,76 triliun di SRBI.
Di sisi lain, BI dalam laporannya juga melaporkan pergerakan nilai tukar rupiah, dengan penutupan Rp15.615 per dolar AS pada 15 Februari dan pembukaan Rp15.644 per dolar AS pada 16 Februari.
Sementara itu, yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun naik ke 6,62 persen pada 15 Februari dan tetap stabil pada level tersebut hingga 16 Februari.
BERITA TERKAIT: