Tetapi produsen juga harus bertanggungjawab atas kerugian dan kekecewaan yang dialami masyarakat. Bahkan konsumen yang dirugikan dapat menjerat produsen dengan tuntutan pidana seperti diatur dalam UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Misalnya
recall (penarikan) yang dilakukan PT Toyota Astra Motor (TAM) terhadap ribuan mobil Toyota Avanza, Veloz, Sienta, Vios dan Yaris Cross yang diproduksi antara 2016 hingga 2023.
"PT TAM mengaku ada beberapa komponen yang potensi menimbulkan gangguan dan keselamatan. Sehingga PT TAM meminta masyarakat untuk mendaftarkan kendaraannya untuk dilakukan perbaikan," kata Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan dalam keterangannya, Kamis (15/2).
Disebutkan, jenis Toyota Sienta ditemukan potensi kebocoran air pada pilar depan karena performa
sealer yang kurang maksimal sehingga berisiko mengganggu kinerja sistem kelistrikan pada
sliding door electric jika tidak segera ditingkatkan kekuatan
sealer-nya. Kemudian perlu perbaikan Front Garnish Pillar Clip yang berada di pilar depan (pilar A)
PT TAM juga me-recall Toyota Veloz tahun produksi Oktober 2021-Agustus 2023 dan Toyota Avanza tahun produksi November 2021-September 2023, Toyota Vios tahun produksi Juni 2022-Agustus 2023, dan Toyota Yaris Cross tahun produksi Mei-September 2023 juga ditarik.
Toyota mengumumkan ada masalah pada
front shock absorber nut pada mobil-mobil tersebut. Instruksi pengencangan yang tidak tepat dapat membuat mur menjadi kendur sehingga menimbulkan suara tidak normal bahkan terlepas yang mengakibatkan kestabilan kendaraan hilang ketika melaju di jalan.
ITW sangat menyayangkan produk-produk seperti yang di-
recall PT TAM beredar di masyarakat, karena perangkat
safety mobil-mobil tersebut berpotensi tidak berfungsi dengan baik, sehingga tidak memberikan perlindungan optimal.
Semestinya, kata Edison, mobil-mobil yang diproduksi PT TAM sudah dipastikan layak digunakan di jalan raya sebelum dipasarkan ke masyarakat. Bukan hanya menghasilkan produk kemudian di-
recall.ITW mendukung dan memfasilitasi masyarakat yang akan melakukan upaya hukum untuk mengadukan PT TAM ke pihak kepolisian sesuai amanat UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlidungan Konsumen. PT TAM tidak cukup hanya memohon maaf dan meminta konsumen membawa mobilnya ke bengkel resmi Toyota.
"Ini sekaligus mendesak pemerintah memberikan sanksi tegas kepada produsen yang produksinya tidak memiliki perangkat perlindungan keselamatan yang maksimal," demikian Edison.
BERITA TERKAIT: