Menlu RI menekankan sektor kerja sama tersebut karena 14 persen dari total ekspor Indonesia ke Belanda adalah berupa kelapa sawit.
"Pentingnya kedua negara untuk terus bekerja sama di dalam memperkuat produksi kelapa sawit yang berkelanjutan," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Retno juga menyampaikan beberapa kebijakan UE yang dinilai merugikan Indonesia termasuk terkait kelapa sawit dan EUDR.
Menlu menekankan komitmen hilirisasi industri sawit Indonesia dan berharap Belanda dapat memberikan dukungan untuk upaya tersebut.
"Saya berharap Belanda akan dapat terus memberikan dukungan terhadap negosiasi Indonesia-EU CEPA ini," ujarnya.
Selain itu, Retno juga berharap agar Plan of Action atau Rencana Aksi 2024-2025 yang ditandatangani bersama dengan Melu Hanke Oktober tahun lalu dapat diimplementasikan dengan baik.
Sementara itu, Menlu Belanda menyampaikan kembali komitmen untuk bekerja sama membangun ibukota baru Nusantara (IKN)terutama terkait dengan perairan dan sustainable city.
Hanke juga menyampaikan dukungan Belanda terhadap aksesi keanggotaan Indonesia di Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
BERITA TERKAIT: