Bank Indonesia (BI) dalam laporannya menyebut cadangan tersebut naik dibandingkan cadangan devisa pada akhir November 2023 yang hanya mencapai 138,1 miliar dolar (Rp2,145 triliun).
Adapun kenaikan tersebut antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta ditopang oleh penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
"Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," katanya dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta, Senin (8/1).
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: