Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, merinci angka tersebut terdiri dari aliran modal asing masuk bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp5,07 triliun, pasar saham Rp1,47 triliun, dan di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp2,08 triliun.
Sementara, berdasarkan data transaksi dari 1 hingga 4 Januari 2024, total modal asing masuk bersih di pasar SBN tercatat mencapai Rp1,79 triliun, di pasar saham Rp2,40 triliun, dan di SRBI Rp2,73 triliun.
Selanjutnya, premi risiko investasi atau rata-rata tingkat keuntungan investasi di tanah air dalam 5 tahun, per 4 Januari 2024 tercatat sebesar 75,01 basis poin (bps), angka itu meningkat dibandingkan per 29 Desember 2023 yang tercatat hanya sebesar 68,45 bps.
Di sisi lain, Erwin juga menyoroti nilai mata uang rupiah pada perdagangan pekan lalu, Jumat (5/1) yang melemah dengan dibuka pada level Rp15.490 per dolar AS, lebih rendah dibandingkan Rp15.485 per dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis (4/1).
Sedangkan, indeks dolar AS terpantau menguat ke level 102,42 di akhir perdagangan Kamis (4/1).
Untuk itu, menanggapi laporan tersebut, BI berkomitmen akan terus menjaga stabilitas perekonomian dalam sistem keuangan di Indonesia, dengan memperkuat koordinasi antara pemerintah dan otoritas terkait.
“BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan guna menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” tutur Erwin.
BERITA TERKAIT: