Hal itu disampaikan Chairman dan CEO Korean Air Cho Won-tae dalam pesan tahun barunya pada Selasa (2/1), mencatat bahwa prosesnya membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.
CEO, yang juga dikenal sebagai Walter Cho, menekankan bahwa integrasi maskapai penerbangan, yang saat ini sedang ditinjau oleh otoritas pengawas antimonopoli luar negeri, akan menjadi mesin pertumbuhan yang luar biasa bagi Korean Air.
“Penggabungan ini akan mengoptimalkan jaringan kami dan memungkinkan kami beroperasi di destinasi baru, sehingga kami dapat menawarkan lebih banyak pilihan kepada pelanggan,” kata Cho, seperti dikutip dari
Yonhap.Sejauh ini, 11 negara, termasuk Inggris, Australia dan Singapura, telah menyetujui kesepakatan merger senilai 1,8 triliun won (1,4 miliar dolar AS) yang diumumkan pada tahun 2020. Namun, maskapai penerbangan tersebut belum menerima persetujuan dari tiga pasar utama, yakni Uni Eropa, Amerika Serikat dan Jepang.
Agar merger dapat diselesaikan, Korean Air harus mendapatkan persetujuan dari regulator persaingan di pasar-pasar utama.
BERITA TERKAIT: