Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Kadin Indonesia, Sarman Simanjorang, mengatakan, perputaran uang selama moment itu adalah hal yang paling ditunggu karena akan mengangkat pertumbuhan ekonomi.
Ia meminta pengusaha di daerah untuk tidak secara tiba-tiba menaikkan harga barang. Ia kemudian mendesak pemerintah daerah terkait agar turun tangan untuk mengawasi harga di pasaran, agar dapat menjaga daya beli masyarakat hingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebagai langkah antisipasi, ia bahkan meminta adanya imbauan yang disebar pemerintah daerah ke pusat-pusat jasa, seperti hotel, restoran, kafe, transportasi udara, kereta api, rental, pusat wisata dan warung makanan.
"Supaya perputaran uang selama libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 lebih maksimal, dimana masyarakat tidak ragu dan berpikir banyak untuk membelanjakan uangnya, maka Kementerian terkait dan Daerah perlu melakukan pengawasan agar para pengusaha pengelola berbagai jasa tidak menaikkan tarif dan harga secara jor-joran," ujarnya, dalam keterangan yang dikutip dari Liputan6, Selasa (26/12).
Jika para pengusaha menaikkan harga, khawatir akan mengurangi niat para warga untuk membelanjakan uangnya dan akan berpengaruh pada perputaran uang.
"Ini sangat penting, karena misalnya dengan tarif pesawat dan hotel yang naik berlipat-lipat akan dapat mengurangi atau membatalkan perjalanan liburan akhir tahun. Kemudian agar para pengelola jasa, agar memberikan pelayanan yang berkesan kepada para warga yang berlibur maupun yang merayakan Natal di kampung halaman," ujarnya.
Perputaran uang selama Libur Nataru akan mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2023 mencapai 5 persen.
BERITA TERKAIT: