Apresiasi itu disampaikan pada sambutan Malam Silaturahmi Ulang Tahun ke-46 BPJS Ketenagakerjaan, di Jakarta, pekan lalu.
“Apresiasi atas kinerja BPJS Ketenagakerjaan, alhamdulillah perkembangan kepesertaan cukup tajam,” katanya.
Dia juga mengatakan, kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan Indonesia mengalami perbaikan, tampak dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia per Agustus 2023 sebesar 5,37 persen, turun 6,77 persen dibanding Agustus 2022 sebesar 5,86 persen.
Dengan begitu, sambungnya, semakin banyak angkatan kerja masuk pasar kerja atau bekerja. Ida berpesan kepada BPJS Ketenagakerjaan agar memastikan semua pekerja yang masuk ke pasar kerja terlindungi program-program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan.
“Semakin tinggi angkatan kerja masuk pasar kerja, menjadi tantangan bagi BPJS Ketenagakerjaan untuk memastikan mereka menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” harapnya.
Selain pasar kerja dalam negeri, kata Ida, potensi masyarakat Indonesia bekerja ke luar negeri juga meningkat, seiring meningkatnya peluang kesempatan kerja.
Ida mencontohkan Jepang yang tengah mengalami ageing society, yang menyebabkan negara itu butuh pekerja asing dalam jumlah besar. Melalui kerja sama dengan Indonesia, negara itu menargetkan menyerap 100 ribu pekerja migran Indonesia dalam 5 tahun ke depan.
“Begitu besarnya peluang kerja kita di luar negeri, saya ingin sampaikan bahwa itu tantangan yang harus dilakukan BPJS Ketenagakerjaan untuk melindungi pekerja migran kita dengan program-program BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya.
BERITA TERKAIT: