Bank Indonesia (BI) dalam surveinya mencatat Saldo Bersih Tertimbang (SBT) dari penyaluran kredit baru hanya sebesar 70,4 persen, turun dari 82,1 persen pada Oktober lalu.
Dalam hasil survei tersebut, perlambatan terjadi dengan perbankan umum menjadi kategori yang mengalami penurunan, sementara Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) diprediksi mengalami peningkatan.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa penyaluran kredit baru melambat pada hampir semua jenis kredit, kecuali Kredit Konsumsi Lainnya yang tetap relatif stabil dengan SBT 66,9 persen.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menjelaskan bahwa terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi perlambatan tersebut.
“Faktor utama yang memengaruhi prakiraan perlambatan penyaluran kredit baru pada November 2023 di antaranya yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain,” jelas Erwin dalam keterangan resmi, Selasa (19/12).
Meskipun terjadi perlambatan pada November, BI memproyeksikan penyaluran kredit baru akan kembali meningkat pada Desember 2023, dengan SBT diperkiraka mencapai 88,0 persen.
BERITA TERKAIT: