Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta W. Kamdani, mengatakan kesepakatan tersebut terangkum dalam program pembiayaan climate finance, dengan nilai total 83,76 miliar AS.
Dikutip dari lama Kadin, Selasa (19/12), jumlah itu terbagi dalam tiga sektor, meliputi; energi terbarukan sebesar 5 miliar dolar AS, sektor pangan 3,1 miliar dolar AS, dan sektor kesehatan 2,7 miliar dolar AS, serta selebihnya untuk sektor lain.
Shinta yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), meyakini pembiayaan ini dapat membawa dampak yang besar dalam akselerasi penanganan perubahan iklim.
"Indonesia saat ini tengah menyiapkan Nationally Determined Contribution (NDC) kedua untuk target penurunan emisi yang lebih ambisius yang rencananya akan disampaikan 2025," katanya dalam sesi diskusi di Menara Kadin, Jakarta, Jumat (15/12).
"Ini akan memunculkan peluang penambahan kapasitas energi terbarukan dalam rangka menurunkan emisi serta peningkatan investasi yang mendukung transisi energi," tambahnya.
BERITA TERKAIT: