Peluncuran portal data yang diciptakan berkat kerja sama antara World Bank pada Extractives Global Programmatic Support (EGPS) itu dilakukan agar seluruh masyarakat dapat melihat data tersebut.
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana, berharap Portal Data Industri Ekstraktif ini dapat semakin meningkatkan kualitas akuntabilitas pengelolaan industri ekstraktif di Indonesia.
"Jadi kalau Simbara kan khusus Minerba. Kalau ini untuk keperluan publik supaya ada asas keterbukaan, semua akan melihat," kata Dadan, di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Jumat (15/12).
Adapun Portal Data Industri Ekstraktif itu berisi data dan informasi strategis migas dan minerba dari sisi hulu. Mulai dari regulasi, perizinan, eksplorasi, produksi, penjualan, penerimaan negara, hingga data dana bagi hasil ke daerah yang dapat menjadi referensi penyusunan sebuah kebijakan.
"Kita sih prinsipnya ingin menyampaikan data-data yang terkait supaya bisa diterima oleh publik, apa pun datanya, mulai dari produksi, mulai dari pendapatan, pemanfaatan.,, Mungkin nanti kita juga akan masuk ke aspek-aspek yang terkait dengan sosial," ujarnya.
Dadan menjelaskan, portal data ini bertujuan agar masyarakat luas dapat melihat manfaat industri ekstraktif, dan rencana komitmen industri tersebut, seperti melakukan aspek lingkungan dan pemerataan daerah.
Dengan transparansi data tersebut, pihak-pihak terkait, baik dari pemerintah, industri, maupun masyarakat sipil, disebut dapat memiliki pemahaman yang lebih baik, mengenai operasional sektor pertambangan minyak dan gas serta mineral dan batubara.
BERITA TERKAIT: