Angka tersebut lebih rendah dibandingkan target pemerintah yang mencapai 5,3 persen, menjelang tahun politik mendatang.
Wakil Direktur INDEF, Eko Listiyanto, memaparkan bahwa angka itu lebih realistis di tengah kondisi ketidakpastian global.
“Proyeksi INDEF, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 hanya sebesar 4,8 persen, menurut kami (angka itu) lebih realistis daripada target pemerintah,” kata Eko, dalam Seminar Proyeksi Ekonomi Indonesia (PEI) 2024, di Hotel Aryaduta, Jakarta, pada Rabu (6/12).
Menurut Eko, perputaran ekonomi saat kampanye pemilihan presiden hanya akan meningkat di beberapa sektor saja seperti tekstil, konsumsi, transportasi.
Sementara, industri manufaktur besar yang berkontribusi bagi perekonomian dalam negeri diyakini kurang terdorong di 2024 mendatang.
“Angka pertumbuhan 4,8 persen tidak jelek. Namun tidak cukup untuk mencapai target pemerintah 5,2 persen,” sambungnya.
Meski demikian, Eko mengatakan bahwa pertumbuhan itu masih cukup baik dua kali lipat, dibandingkan proyeksi pertumbuhan kinerja ekonomi dunia yang hanya mencapai 2,8 persen.
BERITA TERKAIT: