Berdasarkan pernyataan dari perusahaan tersebut, dua petinggi atas nama Shiv Sahgai dan Sandeep Kohli dipastikan telah mengundurkan diri dari posisi direktur Unilever pada Kamis (23/11).
"Pengunduran diri Bapak Shiv Sahgal dan Bapak Sandeep Kohli dari posisi masing-masing selaku direktur perseroan sehubungan dengan alasan pribadi, yang akan berlaku efektif sejak disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)," kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan Nurdiana Darus dalam surat kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dikutip Sabtu (26/11).
Nurdiana menjelaskan, pengunduran diri tersebut akan segera ditindak lanjut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 Desember 2023 mendatang.
Belum diketahui apa alasan pribadi yang membuat dua bos Unilver itu mengundurkan diri dari jabatannya. Akan tetapi, seperti diketahui selama beberapa pekan terakhir ini, perusahaan itu menjadi salah satu yang terdampak dari gerakan boikot produk pro-Israel.
Harga saham emiten berkode UNVR itu terpantau terus mengalami tren penurunan.
Supervisor Customer Literation and Education PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi menyebut tren penurunan saham Unilever Indonesia terjadi sejak awal 2023, dengan laba yang dihasilkan perusahaan selalu negatif, khususnya sejak aksi boikot yang dilakukan masyarakat.
"Betul (aksi boikot juga berdampak ke performa UNVR). Saya melihat investor langsung bereaksi atas respons boikot tersebut," jelasnya.
Ia meramal aksi boikot akan berdampak negatif terhadap penjualan produk-produk Unilever Indonesia, karena investor diprediksi akan lari berbondong-bondong meninggalkan UNVR.
Meski demikian, Nurdiana menegaskan bahwa tidak ada dampak signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Unilever Indonesia, setelah kepergian tiga dirut perusahaan tersebut.
BERITA TERKAIT: