Ia mengungkapkan pencapaian dari pameran The Busan International Seafood & Fisheries Expo (BISFE 2023) di BEXCO, Busan, Korea Selatan yang berlangsung pada awal November lalu membuktikan bahwa produk perikanan dan makanan laut Indonesia bisa menjadi unggulan dengan berhasil meraup transaksi sebesar 2,56 juta dolar AS atau Rp 38,47 miliar.
Pameran ini pun dianggap sebagai jembatan untuk memperluas jaringan.
"Pameran ini menjadi salah satu jembatan kemitraan bisnis perikanan antara pelaku usaha perikanan Indonesia dengan calon pembeli (buyer) di Korea Selatan dan negara lainnya," ujar Merry melalui keterangan tertulis yang dikutip redaksi pada Rabu (15/0).
Pameran BISFE 2023 merupakan pameran dagang yang berfokus pada produk ikan dan ikan olahan, teknologi pemrosesan ikan, serta pengemasan produk. Pameran ini diikuti 430 perusahaan dari 22 negara serta dikunjungi 12.114 orang terdiri atas pengunjung pameran distributor, penjual grosir, dan ritel produk perikanan.
Pada pameran ini, paviliun Indonesia diisi oleh sembilan peserta, terdiri atas perusahaan yang terpilih dari berbagai provinsi yang menampilkan berbagai ragam produk unggulan ikan dan olahan ikan.
Selain menampilkan produk, peserta juga melakukan penjajakan bisnis (business matching) dengan calon pembeli (buyer) yang mayoritas berasal dari Korea Selatan.
"Paviliun Indonesia menempati lahan strategis serta menampilkan produk-produk unggulan yang digemari dan diminati pasar Korea Selatan, seperti gurita, cumi, udang, tuna, kakap, kepiting, serta berbagai ragam produk makanan olahan ikan dan hasil laut," jelas Merry.
Ekspor produk perikanan Indonesia ke pasar Korea Selatan pada 2022 tercatat mencapai 96,4 juta dolar AS, yang kebanyakan terdiri dari ikan filet, ikan beku, moluska, gurita, udang, dan rumput laut.
Tren ekspor produk perikanan Indonesia dalam lima tahun terakhir (2018-2022) tumbuh sebesar 8,4 persen.
BERITA TERKAIT: