Berbicara kepada redaksi
Kantor Berita Politik RMOL pada Rabu (8/11), Jonny menceritakan kisah yang melatarbelakangi terciptanya grup tersebut yang diawali dengan keprihatinannya mengenai rendahnya ekspor Indonesia.
"Ekspor Indonesia masih di bawah negara-negara tetangga, tidak seharusnya demikian dan bisa lebih tinggi dari itu, di ASEAN, Indonesia sendiri hanya menempati nomor lima ekspor tertinggi," jelas Jonny.
"Saya merasa punya tanggung jawab moral, kalau kita tau bagaimana cara agar ekspor meningkat rasanya saya merasa bersalah kalau tidak melakukan itu," tambah Jonny, yang juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Argentina.
Sebagai penggagas grup, Jonny memiliki tujuan agar ekspor Indonesia di masa depan dapat terus meningkat bahkan menjadi yang terbesar di ASEAN, mengingat banyak sekali produk potensial di Indonesia yang dapat diekspor ke luar negeri.
"Keberhasilan kita ukurannya ketika ekspor Indonesia bukan lagi nomor lima di ASEAN, dengan pendapatan lebih dari 1000 miliar dolar per tahun," harapnya.
Dalam kesempatan itu, Jonny menuturkan bahwa saat ini dirinya telah mendirikan 13 group Whatsapp dengan lebih dari 600 anggota, yang terdiri dari para pembuat kebijakan ekspor seperti Bea Cukai, kementerian, hingga para pengusaha.
Grup tersebut sejauh ini telah menjadi wadah bagi para pengusaha untuk berbagi kesulitan dan kendalanya mengenai pergerakan barang yang dapat disampaikan secara cepat ke para pemangku kepentingan.
Adapun, Jonny menjelaskan bahwa grup itu secara terbuka menerima siapa pun, bahkan mahasiswa sekalipun yang ingin belajar mengenai ekspor produk.
BERITA TERKAIT: