Menurut Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, proyek milik PT LRT Jakarta ini dijadwalkan akan selesai sepenuhnya pada 2026 mendatang, dengan kemungkinan selesai sebagian hingga Jalan Pramuka pada tahun depan.
"Rawamangun-Pramuka posisi (rampung) September 2024, sampai Manggarai 2026," kata Heru kepada wartawan.
Proyek pembangunan LRT Velodrome, ini dikatakan Heru, menggunakan dana dari APBD senilai Rp 5,5 triliun, yang akan membentang jalur kereta layang sepanjang 6,4 kilometer dengan 6 stasiun: Stasiun Pegangsaan 2, Stasiun Boulevard Utara, Stasiun Boulevard Selatan, Stasiun Pulomas, Stasiun Equestrian, dan Stasiun Velodrome.
Setelah pembangunan tersebut selesai, Heru mengatakan bahwa transportasi massal akan terintegrasi, dan akan menghemat waktu perjalanan.
Dalam proyek itu, rencananya, seluruh jalur sepanjang 12,2 kilometer (Fase 1A + Fase 1B) bisa ditempuh hanya dalam 26 menit.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan adanya tambahan transportasi massal LRT Jakarta Fase 1B dari Velodrome-Manggarai ini akan memperkuat integrasi transportasi massal di DKI Jakarta, serta menjadi contoh bagi provinsi lain di dalam negeri.
"Niatan baik dari Pemda sangat diapresiasi karena dengan adanya anggaran dari pemerintah daerah, inisiasi dari pemerintah daerah sendiri, menghasilkan angkutan perkotaan yang jadi contoh provinsi-provinsi yg lain," ujar Budi Karya.
Upaya ini, menurutnya sejalan dengan niatan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan angkutan perkotaan, mengurangi kemacetan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta lapangan kerja.
BERITA TERKAIT: