Penurunan laba ini terjadi seiring dengan penurunan penjualan. Sepanjang 9 bulan ini, UNVR mencatat penjualan sebesar Rp 30,51 triliun. Ini turun 3,28 persen dari Rp 31,54 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Turunnya penjualan perseroan terjadi di seluruh segmen. Segmen home care, misalnya, melemah 4,39 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp 19,92 triliun. Adapun segmen makanan dan minuman meraih penjualan Rp 10,58 triliun atau turun 1,11 persen YoY.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti dalam keterangannya pada konferensi pers menyatakan kategori Home dan Personal Care mencatat pertumbuhan penjualan domestik sebesar 1,8 persen, didorong oleh pertumbuhan volume sebesar 3,6 persen, hal ini tercapai salah satunya berkat inovasi salah satu merek pasta gigi Pepsodent.
Ira kemudian menyatakan bahwa kinerja bisnis perseroan telah menunjukkan kemajuan secara signifikan.
“Hasilnya, kami berhasil meningkatkan volume share dalam tiga kuartal terakhir,” ujarnya dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Rabu (25/10).
Sementara itu, nilai aset perusahaan ini terdiri dari liabilitas Rp 13,54 triliun dan ekuitas Rp 5,38 triliun. Dibandingkan tahun sebelumnya nilai liabilitas yaitu Rp 14,32 triliun dan ekuitas Rp 3,99 triliun.
"Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan perseroan," ujar Ira.
BERITA TERKAIT: