Menyusul berita tersebut, CEO Apple, Tim Cook, melakukan kunjungan tiba-tiba ke Beijing untuk merespons tantangan itu.
Menurut laporan yang dikeluarkan oleh firma analis Jefferies, permintaan iPhone 15 mengalami penurunan di China. Penurunan ini diperkirakan akan berdampak pada penjualan global perusahaan teknologi Cupertino tersebut.
Data dari firma Counterpoint juga mengungkapkan bahwa penjualan produk iPhone Apple turun sebanyak 9 persen secara tahun-ke-tahun (YoY) pada kuartal ini. Bahkan, dalam 17 hari pertama setelah peluncuran, penjualan iPhone 15 tercatat menurun 4,5 persen dibandingkan dengan model iPhone 14 yang dirilis tahun sebelumnya.
Langkah mendadak Tim Cook untuk mengunjungi China ini telah menyoroti pentingnya pasar China bagi Apple, terutama dalam menghadapi tantangan yang semakin besar.
Dalam kunjungan yang dilakukan (18/10), CEO Apple itu bertemu dengan Menteri Perdagangan China, Wang Wentao, untuk membahas isu-isu teknologi dan hubungan perdagangan Washington dan Beijing.
"CEO Apple dan otoritas setempat telah mendiskusikan pengembangan teknologi di China dan hubungan dagang dengan Amerika Serikat (AS)," bunyi keterangan resmi Kementerian Perdagangan China, yang dikutip Senin (23/10).
Dalam kesempatan itu, Kemendag China menegaskan komitmen mereka untuk mempromosikan keterbukaan tingkat tinggi dalam akses pasar China, terutama dengan membuka pintu sebesar-besarnya bagi perusahaan multinasional untuk berbisnis di negara tersebut.
Pernyataan itu nampaknya telah membantah isu bahwa pemerintah China berencana tidak berencana untuk memblokir produk tersebut di lingkungan pemerintahan, meskipun telah memperingatkan warganya tentang isu keamanan yang terkait dengan perangkat tersebut.
BERITA TERKAIT: