Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang juga adalah plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi memaparkan, program itu antara lain adalah pembagian bantuan beras kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
"Yang pertama, 640 ribu ton beras ini harus terbagi habis dalam tiga bulan, untuk 21,3 juta KPM. Ini tugas yang diberikan oleh Pak Presiden kepada Badan Pangan Nasional bersama Bulog, tidak boleh main-main," ujar Arief di Kantor Bapanas, Jakarta, Senin (16/10).
Kemudian ada program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), yaitu dengan menggelontorkan beras kualitas premium dengan harga murah melalui ritel modern dan pasar tradisional.
"Termasuk penggelontoran beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) yang telah mencapai 9 ribu ton," ujar Arief.
Tak hanya itu, Presiden Jokowi memerintahkan Bulog untuk menggelontorkan 200 ribu ton beras komersial melalui penggilingan padi se-Indonesia agar harga beras terjaga.
BERITA TERKAIT: