Hal ini menjadi sorotan utama dalam Rapat Evaluasi terkait Perkembangan KEK Gresik dan KEK Singhasari yang digelar pada Kamis (12/11).
“KEK ini, namanya kawasan khusus, itu benar-benar kita andalkan. Tujuan utamanya sebenarnya menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru dan mendorong ekonomi inklusif. Namanya inklusif, tuh merata ke seluruh Indonesia,” kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Susiwijono Moegiarso.
KEK Gresik, yang ditetapkan pada 28 Juni 2021 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 71 2021, memulai operasionalnya sejak ditetapkannya SK Ketua Dewan Nasional KEK Nomor 1 tahun 2022 tentang Penetapan Beroperasi KEK Gresik pada 8 November 2022
Mengutip laman Kemenko, KEK Gresik sendiri memiliki target investasi mencapai sebesar 6,7 miliar dolar (Rp 105 triliun) dalam waktu lima tahun, dan hingga kini telah berhasil menarik investor asing (FDI) dengan komitmen investasi mencapai 4,7 miliar dolar (Rp 73 triliun), dengan investasi terbesar berasal dari PT Freeport Indonesia senilai 3 miliar dolar.
Sementara itu, KEK Singhasari, selain difokuskan sebagai pusat pendidikan kelas dunia, juga akan menjadi konsep KEK Digital pertama di Indonesia. Pada 2021, KEK Singhasari telah menerima minat dari lima universitas Inggris, termasuk King's College London (KCL). Dukungan dari British Council memungkinkan KCL dan KEK Singhasari untuk melakukan kajian tentang pendirian kampus bertema digital pada 2022.
Pada Februari 2023, KCL secara lisan telah menyampaikan komitmennya kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk memfasilitasi KEK Singhasari, yang saat ini sedang dalam tahap diskusi dengan Kementerian Pendidikan dan beberapa lembaga terkait.
Keberadaan KEK Singhasari diharapkan dapat mendukung pengembangan tematik regional dan SDM dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Keberadaan KCL juga diharapkan dapat membawa potensi riset dalam sektor-sektor strategis seperti ekonomi digital, keperawatan, dan energi terbarukan, selain menghemat devisa belanja pendidikan ke luar negeri.
Pada Oktober 2023, dijadwalkan akan diadakan Symposium UK Trans National Education oleh KCL di Singhasari untuk membahas hasil kajian dan penandatanganan kontrak (MoA), yang diharapkan akan menjadi tonggak penting dalam kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Inggris.
BERITA TERKAIT: