NBC melaporkan pada Jumat (1/9), pemogokan yang terjadi sejak Kamis merupakan pemogokan besar-besaran pertama yang terjadi di negara tersebut dalam beberapa dekade.
Di luar toko Seibu Ikebukuro terlihat sekitar 900 pekerja berdiri dengan plakat berisi protes, sementara 300 orang mengadakan demonstrasi di taman terdekat yang diikuti oleh anggota serikat pekerja dari department store lain.
Pekerja dari Sogo & Seibu Co menentang rencana pengecer elektronik diskon Yodobashi Holdings untuk mengambil alih sekitar setengah dari toko tersebut, yang dikhawatirkan akan mengubah citra toko yang identik dengan butik.
Jika citra berubah dan mengakibatkan pembeli pergi sehingga penjualan turun, para pekerja khawatir mereka akan kehilangan pekerjaan. Aksi mogok ini dilakukan untuk menuntut jaminan pekerjaan dan kesinambungan bisnis.
Pemogokan sangat jarang terjadi di Jepang, karena negosiasi mengenai upah dan kondisi kerja biasanya disepakati secara damai.
Pemogokan itu adalah buntut dari negosiasi berbulan-bulan antara manajemen Sogo & Seibu dan serikat pekerja, dan terjadi di tengah kekurangan tenaga kerja di Jepang.
Seibu Ikebukuro adalah department store terbesar ketiga di Jepang berdasarkan penjualan, menurut laporan media. Namun pemiliknya, Sogo & Seibu, berada dalam posisi yang tidak menguntungkan selama empat tahun terakhir.
BERITA TERKAIT: