Dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh firma riset pasar Counterpoint yang dimuat South China Morning Post (SCMP), memperlihatkan bahwa pada 2022 lalu volume pengiriman iPhone produksi India meningkat sebesar 65 persen, dengan nilai perangkat itu turut naik menjadi 162 persen.
Dimuat
ANI News, Kamis (6/4), sebelumnya China memproduksi hingga 85 persen iPhone di seluruh dunia. Namun negara itu telah menghadapi risiko kehilangan dominasinya karena Apple mengambil tindakan untuk mengalihkan rantai pasokan manufakturnya ke luar China, salah satunya India.
"Apple adalah salah satu merek teknologi global yang berupaya mengurangi ketergantungan mereka pada China untuk produksi di tengah meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Washington serta gangguan produksi di China karena tindakan Covid-19 yang ketat dari pemerintah China," tulis SCMP dalam laporannya.
Pada 2020, New Delhi telah meluncurkan rencana intensif senilai 6,65 miliar dolar (Rp 99,3 triliun) untuk menawarkan kepada pembuat ponsel pintar untuk mengalihkan produksinya ke India, yang baru membuka pabrik barunya.
Hal tersebut telah membuat Apple Foxconn Technology tertarik dan berniat untuk berinvestasi sekitar Rp 10,4 triliun di pabrik baru di India untuk dapat meningkatkan produksi lokalnya.
India juga diperkirakan akan merakit hingga 50 persen iPhonenya pada 2027 mendatang, yang menunjukkan peningkatan sekitar 5 persen dalam produksi saat ini. Produksi tersebut akan membuat India setara dengan skala produksi di China daratan
Menurut SCMP, hal tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengguna media sosial di China bahwa negara itu berisiko kehilangan peran utamanya dalam rantai pasokan manufaktur Apple.
BERITA TERKAIT: