Dalam RUPST tersebut, Direktur Utama Bank BTN berganti dari Haru Koesmahargyo kini dijabat Nixon LP Napitupulu.
Nixon mengatakan, susunan direksi perseroan yang baru ini akan menambah solid tim manajemen dalam meraih kinerja yang semakin gemilang dalam beberapa tahun ke depan.
“Kami optimistis tetap
on the track dalam mewujudkan visi perseroan menjadi The Best Mortgage Bank di Asia Tenggara pada tahun 2025,†ujar Nixon dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/3).
Untuk mencapai kinerja gemilang, perseroan telah menetapkan tiga strategi bisnis. Pertama, modernisasi Bank BTN dengan melakukan repositioning brand perseroan agar tidak hanya dikenal sebagai bank penyalur KPR, tetapi juga bisa lebih dikenal sebagai Bank Tabungan.
Untuk menjadi Bank Tabungan, BTN akan fokus pada penghimpunan DPK Low Cost dengan meningkatkan CASA pada segmen ritel dan institusi Bank BTN.
Strategi kedua, yakni More Digitalized. Bisnis perseroan akan difokuskan ke arah
mortgage and beyond dengan mendorong pemanfaatan BTN Mobile yang menjadi SuperApps andalan Bank BTN.
Perseroan juga akan mendorong peningkatan sumber fee berbasis layanan dan transaksional terutama pada bisnis
wealth management, digital banking dan
corporate.
Strategi ketiga, yakni Perluasan Bisnis Berbasis Ekosistem Perumahan dengan mendorong optimalisasi kontribusi pada program KPR Subsidi dan meningkatkan KPR Non Subsidi melalui kerja sama developer, agen properti dan mengembangkan skema KPR yang menyasar generasi milenial.
Dalam perluasan bisnis ini, perseroan juga akan meningkatkan penyaluran kredit
high yield beyond mortgage melalui
cross selling kepada nasabah
captive, seperti Kredit Ringan Tanpa Agunan (KRING), Kredit Agunan Rumah (KAR), dan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Tahun ini pun perseroan telah menetapkan beberapa target kinerja keuangan, antara lain kredit dan pembiayaan ditargetkan tumbuh 10%-11% dan Dana Pihak Ketiga (DPK) ditargetkan juga tumbuh 10%-11%.
Sedangkan laba bersih 2023 ditargetkan naik menjadi sekitar Rp 3,3 triliun dibandingkan perolehan tahun 2022 yang sebesar Rp 3,04 triliun. Sementara untuk NPL gross diharapkan membaik pada kisaran 3,2%-3% hingga akhir tahun ini.
Nixon optimitis dalam dua hingga tiga tahun mendatang, Bank BTN akan dapat menurunkan rasio kredit macet (
net performing loan) menjadi 2%. Rasio NPL tersebut harus bisa dicapai perseroan, untuk mendorong kinerja Bank BTN semakin cemerlang.
Selain pergantian Dirut, RUPST Bank BTN Tahun Buku 2022 juga mengangkat Oni Febriarto Rahardjo sebagai Wakil Direktur Utama Bank BTN menggantikan Nixon LP Napitupulu dan Hakim Putratama sebagai Direktur Institutional Banking Bank BTN. Jajaran lain tidak berubah.
BERITA TERKAIT: