Menurut Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporannya pada Rabu (15/12), lonjakan utang global selama satu tahun pada 2020 merupakan yang terbesar sejak Perang Dunia II, yaitu meningkat menjadi 226 triliun dolar AS.
"Utang sudah meningkat menuju krisis, tetapi sekarang pemerintah harus menavigasi dunia dengan tingkat utang publik dan swasta yang tinggi, mutasi varian baru, dan inflasi yang meningkat," jelas IMF, seperti dikutip
Sputnik.
IMF menjelaskan, utang global meningkat 28 persen menjadi 256 persen dari PDB pada 2020.
Selain itu, rasio utang publik global meningkat ke rekor 99 persen dari PDB, sementara utang swasta dari perusahaan non-keuangan dan rumah tangga juga mencapai level tertinggi baru.
Negara-negara maju menghadapi lonjakan paling signifikan dalam utang publik, yang meningkat dari 70 persen dari PDB pada 2007 menjadi 124 persen pada 2020.
"Peningkatan besar dalam utang dibenarkan oleh kebutuhan untuk melindungi kehidupan masyarakat, mempertahankan pekerjaan dan menghindari gelombang kebangkrutan," kata IMF.
“Tetapi lonjakan utang memperkuat kerentanan, terutama karena kondisi pembiayaan yang semakin ketat," lanjutnya.
IMF menjelaskan, tingkat utang yang tinggi membatasi kemampuan pemerintah untuk mendukung pemulihan ekonomi, dan pemerintah harus menerapkan dukungan fiskal yang ditargetkan untuk memecahkan masalah ekonomi yang belum terselesaikan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: