Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sektor Jasa Keuangan Masih Stabil, OJK Catat Kucuran Kredit Perbankan Rp 1.439 Triliun hingga Juli 2021

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Kamis, 26 Agustus 2021, 23:03 WIB
Sektor Jasa Keuangan Masih Stabil, OJK Catat Kucuran Kredit Perbankan Rp 1.439 Triliun hingga Juli 2021
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)/Net
rmol news logo Kinerja sektor jasa keuangan hingga triwulan II-2021 mengalami pertumbuhan yang cukup positif. Di mana, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat angka pertumbuhan yang positif seperti intermediasi perbankan dan penghimpunan dana di pasar modal.

Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik, Anto Prabowo menerangkan, dalam  periode Januari sampai dengan Juli 2021, perbankan telah mengucurkan kredit sebesar Rp 1.439 triliun.

"Namun dalam periode yang sama terdapat pelunasan dan pembayaran angsuran kredit termasuk dari beberapa debitur besar yang mencapai Rp 1.332 triliun," ujar Anto Prabowo dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi Kamis malam (26/8).

Sehingga secara statistik, Anto menyebutkan kredit perbankan pada Juli kembali berada di zona positif dan tumbuh sebesar 0,50 persen secara year on year (yoy). Pertumbuhan itu katanya didorong kredit konsumsi yang tumbuh 2,40 persen.

"Begitu juga kredit UMKM tumbuh 1,93 persen secara year on year," imbuhnya.

Kredit ke sektor komoditas berorientasi ekspor, lanjut Anto, mulai meningkat dan diperkirakan ke depan akan terus bertambah, sejalan dengan peningkatan harga serta permintaan di Amerika Serikat dan Tiongkok.

Sementara itu, OJK juga menemukan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang masih mencatatkan pertumbuhan double digit sebesar 10,43 persen yoy. Dari sisi suku bunga, Anto mengatakan bahwa transmisi kebijakan penurunan suku bunga telah diteruskan pada penurunan suku bunga kredit ke level yang cukup kompetitif.

"Penghimpunan dana di pasar modal hingga 24 Agustus 2021 telah mencapai nilai Rp 136,9 triliun, atau meningkat 199 persen dari periode yang sama tahun lalu, dengan terdapat 28 emiten baru yang melakukan IPO," tuturnya.

Selain itu, Anto juga menyatakan masih terdapatnya penawaran umum yang masih dalam proses dari 92 emiten dengan nilai nominal sebesar Rp 50,6 triliun.

Di sektor asuransi, OJK mencatatkan penghimpunan premi pada Juli 2021 sebesar Rp 21,2 triliun, dengan rincian Asuransi Jiwa sebesar Rp 13,6 triliun, Asuransi Umum dan Reasuransi sebesar Rp 7,6  triliun.

Selanjutnya, Anto memaparkan perolehan di sektor fintech P2P lending pada periode yang sama mencatatkan pertumbuhan baki debet pembiayaan sebesar Rp 24,22 triliun.

"Sementara itu, piutang perusahaan pembiayaan melanjutkan tren perbaikan, meskipun masih berada di zona kontraksi dan mencatatkan pertumbuhan negatif 9,9 persen year on year di Juli 2021," paparnya.

Lebih lanjut Anto menuturkan bahwa OJK mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan II-2021 tumbuh positif hingga 7,07 persen yoy karena didorong pengeluaran Pemerintah yang tinggi dan perbaikan pada konsumsi rumah tangga.

Walaupun indikator-indikator ekonomi di awal triwulan III-2021 mengindikasikan kembali adanya tekanan karena penerapan PPKM, Anto meyakini perbaikan kondisi pandemi Covid-19 di akhir Agustus 2021 ini, yang disertai dengan percepatan vaksinasi, dapat mendorong kembali kenaikan mobilitas masyarakat serta pemulihan ekonomi.

"Di tengah perkembangan tersebut, pasar keuangan domestik terjaga stabil. IHSG hingga 20 Agustus 2021 tercatat di level 6,031 atau melemah 0,6 persen mtd dengan
aliran dana nonresiden tercatat masuk sebesar Rp 2,40 triliun," ucapnya.

"Dan pasar SBN terpantau relatif stabil dengan rerata yield SBN naik 0,3 bps di seluruh tenor. Namun, investor nonresiden tercatat net buy sebesar Rp 10,35 triliun," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA