Dengan begitu banyaknya kasus corona di sana, Korea Selatan meningkatkan produksi untuk pakaian pelindung (baju hazmat). Salah satunya dengan meningkatkan produksi di enam perusahaan garmen Korea yang berada di Indonesia.
Diungkapkan oleh Dutabesar Korea Selatan untuk Indonesia,
Kim Chang-boem, dalam akun Facebooknya, pada Rabu (11/3), perusahaan-perusahaan Korea yang berada di Indonesia ditargetkan akan memproduksi 2,2 juta pakaian pelindung dari bulan lalu hingga awal bulan depan.
Pakaian-pakaian tersebut dikatakan Kim, akan langsung dipasok ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea menggunakan pesawat charter.
"Perusahaan-perusahaan menjahit Korea di Indonesia menggulung tangan mereka untuk Korea dalam perang melawan infeksi virus corona baru (Covid-19). Perusahaan Korea melakukan yang terbaik dengan segera mengatur beberapa lini yang ada menjadi lini produksi pakaian pelindung," ujar Kim.
Sementara itu,
Naver News melaporkan, enam perusahaan garmen Korea di Indonesia sendiri berada di Depok, Sukabumi, Cibinong, dan Bogor.
Salah satu perusahaan Korea di Indonesia, Um President sendiri bekerja sama dengan Asosiasi Jahit Indonesia (KOGA), di mana di dalamnya terdapat 280 perusahaan yang bekerja untuk memproduksi baju pelindung.
Dalam sehari, Um President bisa memproduksi 25.000 pakaian pelindung untuk memenuhi kebutuhan di Korea Selatan.
Selain itu, dengan adanya kasus baru di Indonesia, perusahaan-perusahaan Korea juga saat ini tengah mempertimbangkan untuk memasok pakaian pelindung secara lokal.
"Di Indonesia, ada lebih banyak 19 kasus di konfirmasi, jadi kami sedang mempertimbangkan apakah mungkin untuk memasok pakaian pelindung secara lokal," ujar Presiden Kim JaeKyeol.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.