"Kalau kita hitung kita butuh investasi hingga Rp 100 triliun untuk pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) dari hulu hingga disalurkan ke rumah tangga," ungkap Menteri Perencanaan Pembangunan (Kepala Bappenas) Bambang Brodjonegoro usai rapat soal peÂnyediaan 10 juta sambungan air bersih di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, kemarin.
Bambang mengatakan, pemÂbangunan infrastruktur untuk penyediaan air bersih terseÂbut akan dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 yang saat ini sedang disusun Kementerian PPN atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BapÂpenas).
Bambang menerangkan, akses air bersih atau layak minum di Indonesia masih minim di TaÂnah Air. Penyaluran air bersih melalui pipa baru hingga kini baru 20 persen.
Tak hanya membangun sistem air bersih, pemerintah juga memperbaiki sistem air bersih yang sudah ada di berbagai daerah. Sebab banyak yang harus diperbaiki. Kebocoran air bersih sudah mencapai 33 persen.
Bambang berharap, proyek pembangunan tersebut memuÂdahkan seluruh masyarakat bisa mendapatkan akses air bersih dengan harga terjangkau.
"Pembangunan air bersih ini bukan hanya persoalan pemenuÂhan kebutuhan tetapi keadilan untuk masyarakat," ungkapÂnya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengataÂkan pembangunan infrastruktur untuk pemenuhan kebutuÂhan air minum layak tersebut bukan belanja negara tetapi investasi.
"Kalau investasi artinya dana itu akan kembali, karena masyarakat akan dikenakan tarif," ujar Basuki.
Untuk pembangunan akses air bersih, Basuki mengungkapkan, saat ini, pemerintah sedang menjalankan proyek Citarum harum. Proyek itu bertujuan untuk memperbaiki kualitas air baku di Sungai Citarum, Jawa Barat. Selain itu, pemerintah juga sedng memperbaiki Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) di beberapa daerah, yakni SPAM Umbulan, SPAM Bandar Lampung, SPAM SeÂmarang, hingga SPAM di PeÂkanbaru yang juga telah bekerja sama dengan swasta.
"Jadi SPAM regional juga dibangun oleh Kementerian PU (Pekerjaan Umum) di luar yang dibangun swasta," terangnya.
BERITA TERKAIT: