Pasalnya, selama perundingan IA CEPA, Indonesia dan Australia sempat berbeda pendapat terkait rencana pemindahan Kedutaan Australia di Israel dari Tel Aviv ke Yerussalem.
"Sekarang yang pasti sudah tanda tangan (kerja sama IA CEPA)," kata Enggar menjawab pertanyaan wartawan di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (4/3).
Dia menuturkan, hubungan Indonesia dengan Palestina tetap baik lantaran Indonesia sudah memberlakukan tarif bea impor nol persen untuk produk pangan Palestina.
"Yang pasti kami kepada Palestina sudah kasih (kerja sama bea masuk)," ujar Enggar.
Pemerintah sendiri menargetkan realisasi ekspor dan impor mulai tercapai pada akhir tahun ini atau awal 2020.
"Tahun atau awal tahun depan tetapi dipastikan meningkat dengan tajam. Ini semua sedang mempersiapkan diri, otomotif, tekstil, dan lainnya," jelas Enggar.
IA CEPA merupakan perjanjian dagang bilateral kelima yang ditandatangani Indonesia dalam tiga tahun terakhir. Setelah Indonesia-Chile CEPA pada Desember 2017, Preferensi Unilateral Indonesia-Palestina (Desember 2017), pengkajian ulang perjanjian perdagangan preferensial Indonesia-Pakistan (Januari 2018), dan Indonesia-EFTA CEPA (Desember 2018).
BERITA TERKAIT: