"Ini (dana haji) yang harus seÂrius dibicarakan, investasi jangka panjang apa yang bisa dilakukan. Kalau hanya berpegang kepada deposito-deposito, pasti akan kalah dari inflasi dan kalah dari nilai tukar, pasti akan terjadi itu," ujar JK saat membuka rapat kerja BPKH di auditorium KementeÂrian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, kemarin.
Meski begitu, JK mengingatkan BPKH agar berhati-hati dalam menginvestasikan dana haji agar tidak tekor.
Dia menceritakan, pemerintah pada puluhan tahun silam pernah menginvestasikan dana haji dengan membeli kapal. Namun, mengalami kerugian karena kaÂpal hanya dipakai dalam waktu tiga bulan. Itu terjadi tahun 50-an, 60-an, dan 70-an.
JK menyoroti isu agar dana haji diinvestasikan dengan memÂbeli pesawat terbang. "Beli pesaÂwat itu tidak mudah, Garuda saja rugi, yang lain bisa bermasalah, ngapain ngurus pesawat pula," katanya.
Menurut JK, investasi jangka panjang yang bisa dilakukan beli kebun sawit di Sumatera, ikut membangun jalan tol, atau sektor kelistrikan. "Semua itu bisa-bisa saja, karena bagaimana dana haji ini bermanfaat, bukan hanya ke jemaahnya," katanya.
Kepala Badan Pelaksana BPKH Anggito Abimanyu mengatakan, target nilai dana kelolaan pada 2018 mencapai Rp 111 triliun. Dana itu meningkat menjadi Rp 121,3 triliun pada 2019.
"Pada 2019 nanti kami akan mengalokasikan 20 persen dana kelolaan untuk investasi langÂsung," ungkapnya.
Menurut Anggito, BPKH juga telah menjajaki kerja sama dengan sejumlah BUMN untuk melakukan investasi di Arab Saudi. Untuk perhotelan, rencananya akan berinvestasi di Madinah dan Mekkah. ***
BERITA TERKAIT: