Ekonom: Saatnya Pemerintah Bergeser Ke Revolusi SDM Dan Inovasi Teknologi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 13 Desember 2018, 08:43 WIB
Ekonom: Saatnya Pemerintah Bergeser Ke Revolusi SDM Dan Inovasi Teknologi
Foto: KAHMI
rmol news logo Upaya pemerintah untuk moving to higher gear (pindah ke gigi lebih tinggi) dengan shifting prioritas pembangunan dari infrastruktur ke SDM patut didukung.

Ekonom Universitas Hasanuddin, Muhammad Syarkawi Rauf mengingatkan, tuntutan kompetensi SDM di lingkungan kerja berubah sangat signifikan dalam beberapa waktu ke depan. Sebab itulah pengembangan SDM harus juga disertai dukungan pemerintah untuk inovasi teknologi melalui penelitian dan pengembangan.
 
“Kami mendukung upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk bergeser dari revolusi sisi supply tahap pertama yang memprioritaskan pembangunan infrastruktur ke revolusi sisi supply tahap kedua yang fokus pada pembangunan SDM dan pengembangan teknologi," ujar Syarkawi dalam acara KAHMI Economic Forum bertajuk 'Evaluasi Perekonomian 2018 dan Outlook 2019,' Rabu (12/12).
 
Syarkawi memandang, selama ini pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih banyak dilihat dari sisi permintaan (deman side), yaitu belanja pemerintah, konsumsi rumah tangga, ekspor-impor, dan investasi.

Padahal, perubahan pada sisi supply (produksi) juga sangat mendasar, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan teknologi, peningkatan kualitas SDM.

"Pemerintah sudah sukses melaksanakan revolusi pertama (revolusi sisi supply) dengan memperbaiki konektivitas antarpulau, antardaerah dalam satu pulau dan konektivitas dengan negara lain," kata Syarkawi.

Hal tersebut tercermin pada peringkat logistic performance index yang mengalami perbaikan dari peringkat 63 tahun 2016 menjadi peringkat 46 tahun 2018.

"Saatnya pemerintah untuk bergeser ke revolusi kedua yang memprioritaskan pengembangan SDM dan inovasi teknologi," tandas mantan ketua KPPU tersebut. [wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA