Ekonom Universitas Hasanuddin, Muhammad Syarkawi Rauf mengingatkan, tuntutan kompetensi SDM di lingkungan kerja berubah sangat signifikan dalam beberapa waktu ke depan. Sebab itulah pengembangan SDM harus juga disertai dukungan pemerintah untuk inovasi teknologi melalui penelitian dan pengembangan.
“Kami mendukung upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk bergeser dari revolusi sisi supply tahap pertama yang memprioritaskan pembangunan infrastruktur ke revolusi sisi supply tahap kedua yang fokus pada pembangunan SDM dan pengembangan teknologi," ujar Syarkawi dalam acara KAHMI Economic Forum bertajuk 'Evaluasi Perekonomian 2018 dan Outlook 2019,' Rabu (12/12).
Syarkawi memandang, selama ini pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih banyak dilihat dari sisi permintaan (
deman side), yaitu belanja pemerintah, konsumsi rumah tangga, ekspor-impor, dan investasi.
Padahal, perubahan pada sisi
supply (produksi) juga sangat mendasar, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan teknologi, peningkatan kualitas SDM.
"Pemerintah sudah sukses melaksanakan revolusi pertama (revolusi sisi
supply) dengan memperbaiki konektivitas antarpulau, antardaerah dalam satu pulau dan konektivitas dengan negara lain," kata Syarkawi.
Hal tersebut tercermin pada peringkat
logistic performance index yang mengalami perbaikan dari peringkat 63 tahun 2016 menjadi peringkat 46 tahun 2018.
"Saatnya pemerintah untuk bergeser ke revolusi kedua yang memprioritaskan pengembangan SDM dan inovasi teknologi," tandas mantan ketua KPPU tersebut.
[wid]
BERITA TERKAIT: