Namun ada hal yang berbeda dalam KTT APEC tahun ini yang digelar di Papua Nugini. Meski ada sesi foto bersama, di akhir KTT APEC pada Minggu (18/11) kemarin, tidak ada komunike bersama yang disepakati.
Kepastian itu disampaikan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau ketika melangkah ke panggung dan mengumumkan kepada wartawan.
"Saya tidak berpikir akan datang sebagai kejutan besar bahwa ada visi yang berbeda pada elemen-elemen tertentu mengenai perdagangan," katanya.
"Mereka mencegah ada konsensus pada dokumen komunike, jadi akan ada pernyataan ketua," lanjutnya.
Penyebabnya tidak lain karena ketegangan serta perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang mewarnai seluruh KTT.
Ini adalah pertama kalinya dalam 25 tahun sejarahnya, di mana 21 anggota APEC gagal mencapai kesepakatan di akhir pertemuan mereka.
CNN mengutip sebuah sumber membuat kabar bahwa semua pemimpin APEC pada pertemuan tahunan itu sepakat mengenai komunike, kecuali Tiongkok. Namun kabar ini belum terkonfirmasi resmi.
Sumber pejabat Amerika Serikat anonim menyebut bahwa Tiongkok mungkin khawatir tentang garis spesifik praktik perdagangan yang tidak adil.
Pejabat itu mengatakan garis yang paling bermasalah bagi Tiongkok adalah, "Kami setuju untuk memerangi proteksionisme, termasuk semua praktik perdagangan yang tidak adil."
Perang dagang yang saat ini tengah berlangsung antara Tiongkok dan Amerika Serikat merupakan hal yang menjadi sorotan utama dalam pidato oleh Presiden China Xi Jinping dan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence pada hari Sabtu (17/11) pekan lalu.
[wid]
BERITA TERKAIT: