Direktur Utama Transcoal Pacific Dirc Richard TalumeÂwo mengatakan, pertumbuhan penjualan, pendapatan serta laba perseroan didukung dari pertumbuhan kargo yang ada. Prediksinya, pengiriman kargo domestik akan meningkat.
Ia mengatakan, pengiriman kargo perusahaan tambang adalah yang paling besar. "Tahun ini kami targetkan laba minimal Rp 150 miliar. Jadi kurang lebih tumbuh 100 persen. udah-mudahan bisa tercapai," ujarnya usai penÂcatatan saham di Gedung BEI, Jakarta, akhir pekan lalu.
Untuk mendukung kerja penÂgiriman kargo perusahaan sudah melakukan aksi korporasi awal tahun dengan mengakuisisi floating terminal storage senilai 3,5 juta dolar AS. Tambahan fasilitas ini ditargetkan akan menambah pemasukan perusaÂhaan Rp 50 miliar.
"Nilai akuisisi 3,5 juta dolar AS dan kami harapkan dari operasional kapal ini di luar tambahan kargo akan tamÂbah pendapatan perusahaan minimal Rp 50 miliar sendiri," jelas dia.
Soal penambahan armada, perusahaan tidak merincinya. Hanya, dari pendanaan yang diperoleh dari Initial Public Offering (IPO) akan memuÂdahkan perusahaan untuk memperoleh dana segar dari perbankan atau penerbitan suÂrat utang. Dana tersebut yang nantinya digunakan untuk pembelian armada tambahan.
"Kami berharap dengan menjadi perusahaan terbuka akses ke perbankan maupun kemungkinan surat berharga itu bisa kita lakukan untuk penambahan armada," pungÂkas dia.
Pada pencatatan perdana, saham TCPI naik Rp 96 atau 69,57 persen ke level ke Rp 234 dari harga perdana Rp 138. Saham TCPI ditransakÂsikan sebanyak 1 kali dengan volume sebanyak 100 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 2,34 juta.
Perseroan menunjuk penÂjamin pelaksana emisi efek yakni PT Investindo NusanÂtara Sekuritas dan PTJasa Utama Capital Sekuritas. Serta 4 perusahaan penjamin emisi yakni PT Panca Global SekuÂritas, PT Dhanawibawa SekuÂritas Indonesia, PT Pacific Sekuritas Indonesia, dan PT Binaartha Sekuritas. ***
BERITA TERKAIT: