Penumpang Kena Imbas, Harga Tiket Ikut Terkerek

AP II Naikkan Tarif Airport Tax Bandara Soetta

Sabtu, 17 Februari 2018, 09:20 WIB
Penumpang Kena Imbas, Harga Tiket Ikut Terkerek
Foto/Net
rmol news logo Penumpang pesawat tujuan domestik dari Bandara Soekarno-Hatta nanti mesti merogoh kocek lebih dalam. PT Angkasa Pura II (Persero) bakal menaikkan tarif pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U) atau passenger service charge (PSC) mulai 1 Maret 2018.

 Kenaikan tersebut akan dibebankan pada tiket pesawat maka otomatis harga tiket pun ikut naik. Senior Manager Of Branch Communication and Lega Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Erwin Revianto me­nyatakan kenaikan tarif PSC atau bahasa halusnya penyesua­ian tarif sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Kita memastikan penyesua­ian tarif ini sesuai dengan kepu­tusan surat Menteri Perhubun­gan,"  katanya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Ada pun keputusan yang dimak­sud sudah tercantum dalam surat Menteri Perhubungan Nomor PR 303/1/1 PHB 2018 Tanggal 18 Januari 2018, tentang PJP2U. Na­mun sayangnya tidak dibeberkan isi dari surat tersebut.

Dia menyebut bahwa kenai­kan ini adalah wajar lantaran menurutnya sudah bertahun-tahun tarifnya bertahan. "Maka mulai 1 Maret ini akan dilakukan penyesuaian PSC," ujarnya.

Erwin mengatakan kenaikan tarif PSC atau bisa juga disebut airport tax ini berkisar mulai dari Rp 15 ribu sampai Rp 30 ribu, tergantung lokasi terminal. Dia merinci kenaikan di setiap ter­minalnya mulai dari Terminal 3 Internasional yang sebelumnya Rp 200 ribu, naik menjadi Rp 230 ribu. "Untuk penerbangan domesik di Terminal 3 itu tetap Rp 130 ribu," terang Erwin.

Sedangkan Terminal 1 dari Rp 50 ribu disesuaikan Rp 65 ribu. Lalu Terminal 2 domestik dari Rp 60 ribu menjadi Rp 85 ribu. "Tapi Terminal 2 Internasional tidak ada penyesuaian yakni tetap Rp 150 ribu," jelas Erwin.

Dia mengklaim kenaikan tarif ini demi kenyamanan pengguna bandara. Artinya ada harga yang harus dibayar oleh calon penump­ang pesawat untuk menikmati fasilitas bandara Soetta. Apalagi kenaikkan tarif PSC mau dibaren­gi dengan tingkat kenyamanan dan fasilitas yang memadai. "Tentunya hal itu akan menambah kenyamanan bagi para pengguna jasa di Bandara Internasional Soekarno-Hatta," tuturnya.

Menurutnya, AP II saat ini sedang melakukan peningkatan pelayanan fasilitas. Tujuannya, agar pengguna jasa semakin nyaman dengan bertambahnya fasilitas baru yang secara terus menerus berinovasi.

Fasilitas tersebut seperti adan­ya self check in, timbangan bagasi untuk layanan, self check in kiosk, video contact center, vending machine, walking dis­tance digital Information, sam­pai kereta layang (skytrain).

Erwin mengklaim, Terminal 3 saat ini termasuk dalam bandara berkelas di dunia. "Terminal itu telah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas modern," katanya.

Fasiltas yang dimaksud seperti baggage handling system (BHS), Flight Information Display Sys­tem (FIDS), Ground Support System (GSS), Visual Docking Guidance System (VDGS). "Ban­dara Soekarno-Hatta juga sudah menerapkan common use check in counter system yang sudah diterapkan bandara berkelas dan terbaik di dunia," terangnya.

Selain fasilitas yang disebut­kan tadi dia mengatakan pasca penyesuaian tarif PSC tersebut akan ada sejumlah fasilitas yang bakal bertambah di antaranya, ruang tunggu akan semakin luas dan nyaman, toilet yang tetap bersih, adanya penamba­han petugas customer service, customer service mobile di setiap terminal, peningkatan fasilitas security yang tergolong canggih, dan penambahan petu­gas keamanan guna menjamin keamanan yang lebih baik.

Meski demikian kenaikan ini bakal mengerek harga tiket be­berapa maskapai pesawat yang dibeli penumpang. Pasalnya, komponen airport tax merupa­kan salah satu unsur penentu biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapat tiket.

Masjid Tak Memadai

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memandang sejauh ini banyak konsumen Ban­dara Soetta mengalami berbagai kekecewaan dan bahkan kerugian. Mulai dari petugas yang kurang ra­mah, masjid sangat tidak memadai, masih beredar taksi gelap, tarif parkir yang mencekik leher, kend­araan hilang, dan bagasi hilang.

"Penting agar manajemen PT Angkasa Pura II bisa memberi­kan jaminan terhadap pening­katan pelayanan secara terukur dan jelas," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi.

Dia menambahkan, AP II tidak boleh hanya sekadar memberi­kan janji untuk meningkatkan pelayanan. Tetapi belum mem­punyai indikator dan param­eter yang jelas. Jika perlu, kata dia, janji tersebut dipampang di bandara dengan menyebutkan rencana pembangunan apa saja untuk meningkatkan pelayanan.

Menurut pengamatan YLKI dan juga pengaduan dari kon­sumen, saat ini justru terjadi penu­runan pelayanan di Terminal 1 dan Terminal 2 Bandara Soetta. "Ter­minal 2 yang dulu tampak elegan, sekarang cenderung crowded dan semrawut," ujar Tulus. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA