Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi yang hanya 5 persen memang menempatkan Indonesia di peringkat tiga negara-negara G20.
"Tapi apakah pertumbuhan 5 persen itu mencukupi untuk penduduk Indonesia?" kata dia dalam diskusi Pergerakan Kedaulatan Rakyat bertajuk 'Growth Stagnan 5 Persen Indonesia Tertinggal Dari Negara Tetangga' di Kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (7/12).
Angka pertumbuhan ekonomi yang hanya 5 persen menurut dia tidak cukup untuk menjadikan masyarakat Indonesia hidup sejahtera. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi itu tidak sebanding dengan angka pertambahan jumlah penduduk di Indonesia.
"Rata-rata tenaga kerja baru per tahun tumbuh, 2 juta, maka kalau 5 persen maka yang bisa tertampung hanya 200 ribu," jelasnya.
Lebih lanjut, Enny mengatakan bahwa jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di ASEAN, pertumbuhan ekonomi Indonesia sesungguhnya sangat memprihatinkan.
"Kalau kita bandingkan, cuma Brunei yang di bawah Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia dan lain-lain trennya naik. Indonesia malah stagnan di 5 persen," demikian Enny.
[rus]
BERITA TERKAIT: