Kemenperin Dorong Industri Makanan Dan Minuman Pacu Inovasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 27 November 2017, 10:41 WIB
rmol news logo Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengimbau industri makanan dan minuman nasional dapat memacu inovasi serta upaya strategis, dalam upaya meningkatkan daya saing di tingkat global.

Menurutnya, langkah yang perlu ditempuh antara lain berupa peningkatan mutu dan produktivitas serta efisiensi di seluruh rantai produksi.

"Pemerintah telah berkomitmen dalam menyiapkan tenaga kerja yang terampil melalui penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), pengembangan lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi, serta program pembinaan dan pengembangan SMK berbasis kompetensi yang link and match dengan industri," jelasnya kepada redaksi, Senin (27/11).

Airlangga mengatakan, pihaknya juga tengah fokus pada pengembangan industri makanan dan minuman nasional melalui penerapan standar keamanan dan menciptakan inovasi produk, terutama dalam menghadapi era ekonomi digital.

"Dengan upaya ini kami berharap dapat memperluas pasar, tidak hanya domestik tetapi juga ke negara tujuan ekspor," bebernya.

Karena itu, Kementerian Perindustrian dan otoritas keamanan pangan Singapura sepakat untuk menyusun standar keamanan dan inovasi agar bisa mendongkrak nilai ekspor produk makanan dan minuman nasional. Standar baku untuk inovasi dan keamanan pangan sendiri ditargetkan segera dirilis tahun depan.

"Saya telah berdiskusi dengan PM Singapura, kita akan bekerja sama membangun standar yang sama. Mereka mendukung kita untuk mengekspor lebih banyak produk makanan dan minuman. Ada berbagai macam yang akan diatur, mulai dari daya tahan makanan sampai inovasi pengemasan," jelas Airlangga.

Dia menambahkan, pemerintah menggandeng Singapura untuk penyusunan dokumen tersebut karena negara itu memiliki pasar ekspor luas, sedangkan Indonesia memiliki produk makanan dan minuman dengan economic of scale yang lebih tinggi sehingga lebih efisien. Pemerintah juga tengah mengkaji mengenai pemberian insentif untuk kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang industri guna meningkatkan jumlah inovasi.

"Ke depan, inovasi di Indonesia nilai tambahnya akan tinggi," demikian Airlangga. [wah]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA