Susi Pamerkan Kinerja Penenggelaman Kapal

3 Tahun Pemerintah Jokowi-JK

Kamis, 19 Oktober 2017, 08:57 WIB
Susi Pamerkan Kinerja Penenggelaman Kapal
Susi Pudjiastuti/Net
rmol news logo Satu per satu para menteri melaporkan capaian positifnya selama tiga tahun duduk di kabinet Jokowi-JK. Setelah Menko Perekonomian Darmin Nasution, kemarin, giliran Menteri Kelautan dan Perika­nan Susi Pudjiastuti memapar­kannya. Pemilik maskapai Susi Air ini memulainya dari aksi menindak kapal asing ilegal.

"Selama tiga tahun kami sudah menenggelamkan 317 kapal yang terbukti melanggar. Ini ben­tuk perlawanan nyata terhadap penangkapan ikan ilegal," kata Susi di Jakarta, kemarin.

Kebijakan tersebut, lanjut Susi, berdampak positif ter­hadap produksi perikanan. Dari 20,84 juta ton pada 2014, naik menjadi 23,51 juta ton pada 2016. Selain itu, mengerek konsumsi ikan dari 38,14 kilo­gram (kg) per kapita pada 2014 menjadi 41,11 kg per kapita di 2016, dan ditargetkan naik lebih signifikan menjadi 47,12 kg per kapita pada akhir 2017.

Selain pemberantasan kapal ilegal, Susi memaparkan kenai­kan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Menurut Susi, PNBP sektor perikanan naik dari Rp 77,47 miliar pada 2015, men­jadi Rp 386,1 miliar. Capaian itu diperoleh dari kapal di atas 30 gross tonnage (GT), sedangkan yang 10-30 GTdipungut di tingkat provinsi.

"Pertumbuhan PDB perika­nan selalu di atas rata-rata per­tumbuhan ekonomi nasional. Pada 2015 berada di level 8,35 persen, 2016 sebesar 7,03 persen, dan tahun ini menyen­tuh 7,08 persen," katanya.

Selanjutnya Susi menyam­paikan capaian positif ekspor perikanan. Dia menyebut pada 2015 ekspor menyumbang 3,94 miliar dolar AS, dan naik menjadi 4,17 miliar dolar AS pada 2016. Sementara tahun ini, data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah mencatat pendapatan 2,83 miliar dolar AS.

Susi mengakui ada penurunan nilai angka ekspor tahun ini. Na­mun ditegaskannya, hal itu terjadi bukan akibat turunnya produktivi­tas perikanan, melainkan karena pengetatan penggunaan alat pen­angkapan ikan.

"Larangan penggunaan trawl, seine tets, atau lazim disebut cangtrang akan ber­dampak pada penurunan tonase penangkapan ikan. Namun itu harus dilakukan untuk menjaga kelestarian hayati stok ikan di perairan laut Indonesia," ungkapnya.

Kendati mencatat sejumlah prestasi, kinerja Menteri Susi memiliki catatan negatif. Baru-baru ini, politisi PDIP Ono Surono memaparkannya ke publik. Dia memandang kin­erja Susi mencederai prestasi pemerintah. Antara lain, kebi­jakan larangan menggunakan cantrang telah menimbulkan konflik yang berkepanjangan antara KKP dengan nelayan, hingga saat ini.

Selain itu, KKP mendap­atkan opini disclaimer dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). Catatan minus lainnya, realisasi anggaran KKP tahun 2017 hingga saat ini realisas­inya baru mencapai 30 persen. Padahal tahun anggaran 2017 tersisa 2,5 bulan. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA