Sebagai salah satu objek vital nasional yang bergerak di industri pengolahan gas alam cair di Bontang, Kalimantan Timur, Badak LNG terbukti berhasil mempertahankan prestasi berkelanjutan dalam aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Pencapaian 90 juta jam kerja aman ini merupakan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah pengoperasian kilang Badak LNG sejak 1977.
"Terima kasih serta apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh pekerja dan mitra kerja Badak LNG yang telah memberikan kontribusi bagi tercapainya 90 juta jam kerja aman ini," ungkap VP Production, Widianto P. Sjarief dalam keterangannya, Kamis (28/9).
Lebih jauh, Widianto berharap agar pencapaian ini menjadi motivasi bagi para pekerja dan mitra kerja agar terus bekerja dengan aman dan profesional.
Sebagai bentuk apresiasi, Badak LNG menggelar acara syukuran di malam tercapainya 90 juta jam kerja aman, pada Minggu (17/9) pukul 00.00 WITA. Syukuran ini dihadiri manajemen dan pekerja shift Badak LNG di beberapa area kerja, yaitu Main Control Room (MCR) Modul 1 dan 2, Laboratory & Environmental Control, Fire & Safety dan Security.
Keberhasilan yang dicapai Badak LNG ini tak lepas dari usaha-usaha yang dilakukan manajemen, pekerja, mitra kerja serta seluruh pemangku kepentingan Badak LNG lainnya. Di antaranya dengan mengembangkan dan menerapkan kebijakan safety, health, environment & quality perusahaan yang dikenal sebagai BSMART/Management System Attitude & Reinforcement Technique serta secara konsisten. Selain itu, Badak LNG juga meÂnerapkan Contractor SHEQ Management System (CSMS) untuk memberikan jaminan operasional kepada mitra kerjanya agar mencerminkan budaya perusahaan kelas dunia.
Program pelaporan inÂsiden dan action tracking secara online yang mengÂgunakan program SHEQ Information System (SHEQ IS) juga dikembangkan. Termasuk melakukan kampanye SHEQ dengan tema yang berbeda setiap bulannya melalui talk show, SHEQ talk, penyebaran pamflet, pemasangan spanÂduk serta melaksanakan kegiatan pelatihan dan workshop SHEQ.
Praktik kerja aman juga selalu diterapkan di area kerja dengan mewajibkan pekerja melaksanakan penilaian risiko pekerjaan dengan membuat Task Risk Assessment (TRA), menyiapkan izin kerja, melakukan toolbox meeting untuk setiap kelompok kerÂja juga melakukan take two sebagai personal risk assessment sebelum memulai pekerjaan dan menerapkan Life Saving Rules secara konsisten.
Selain program-program di atas, Badak LNG mengembangkan dan menerapkan program pengamatan keselamatan secara online bernama Attitude Reinforcement Technique (ART) dimana setiap pekerja memiliki target untuk melakukan pengamatan dan melaÂporkannya ke sistem seÂbanyak tiga pengamatan setiap bulan.
Semua program tersebut mendapat dukungan penuh dari manajemen Badak LNG. Dengan melaksanakan program-program tersebut secara konsisten, manajemen, pekerja dan mitra kerja BaÂdak LNG telah mencapai suatu kondisi yang disebut interdependent culture. Yaitu budaya kerja yang tiÂdak hanya memperhatikan keÂselamatan diri sendiri tetapi juga memperhatikan keÂselaÂmatan orang lain serta konÂdisi kerja di sekitar.
[rus/***]
BERITA TERKAIT: