Berkat Jokowi, Proyek Kawasan Dermaga Niaga Di Medan Akan Berjalan Mulus

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Minggu, 14 Mei 2017, 23:41 WIB
Berkat Jokowi, Proyek Kawasan Dermaga Niaga Di Medan Akan Berjalan Mulus
rmol news logo Best and Grow Investment (BGI) mengapresiasi Presiden Joko Widodo karena telah mendukung pengembangan kawasan dermaga industri terpadu dalam Forum Investasi Dunia, One Belt One Road, di Beijing, China.

BGI berencana membangun kawasan dermaga niaga terpadu di dekat Kota Medan, Sumatera Utara. Proyek ini menelan biaya mencapai Rp 100 triliun. BGI memanfaatkan Forum Investasi Dunia di China ini untuk menjaring investor.

Perwakilan BGI, Paramita Ersan, menyampaikan kepada Presiden bahwa investor di China tertarik menanamkan investasi di Indonesia seiring laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus bergerak naik. Grafik yang meningkat ini berkat kerja keras Kabinet Kerja Jokowi.

"Kami apresisasi Presiden Jokowi karena telah memberikan iklim kondusif di dalam negeri, sehingga kondisi ini menciptakan daya tarik bagi para investor," kata Ersan melalui siaran pers kepada redaksi, Minggu (14/5).

Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, sebelumnya juga menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan angka positif. Menko Luhut, kata Ersan, meminta para Investor jangan cemas karena pemerintah telah menghapuskan regulasi memberatkan bagi para calon penanam modal.

"Jadi kami optimis, dermaga Industri Golden Interegated Industrial Port (GIIPE) ini bakal meningkatkan sektor ekonomi makro di Indonesia karena sangat strategis, berlokasi di Percut Sei Tuan, Sumatera Utara," kata Ersan.

Untuk diketahui, GIIPE terletak 16 KM dari pusat Kota Medan, 3.5 KM dari Bandara Internasional Kuala Namu, 9.5 KM dari pelabuhan Belawan. GIIPE menempati lahan seluas 2.000 Ha dan masih akan melakukan ekspansi lahan seluas 1.000 Ha.

Project GIIPE terbagi dalam Power Plant seluas 200 Ha, Seaport seluas 200 Ha, Industrial Estate seluas 1.000 Ha, Residential seluas 200 Ha, Cruise Port, Golf & Palm Resot seluas 100 Ha, Central Business District seluas 300 Ha, dengan nilai total investasi USD 7.438.000.000 (lebih dari Rp 100 triliun).

Pelabuhan laut dalam kawasan ini akan meminimalkan biaya logistik yang biasanya terjadi karena jauhnya akses kawasan industri dari pelabuhan.

Terintegrasinya kawasan industri dengan pelabuhan laut dan kawasan hunian serta kelengkapannya dalam satu paket, merupakan nilai keuntungan tersendiri bagi para investor yang ingin bergabung bersama Best and Grow Investment dalam mengembangkan GIIPE.[san]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA