Arcandra menceritakan, paÂda tahun 2010 dirinya pernah diminta membuat alat pengeÂbor minyak di sebuah lapangan marjinal di Peru yang kondisÂinya mirip Natuna. "Kita lihat dalamnya 54 meter, hampir sama dengan Natuna. Mereka minta tahan gempa sampai 9,5 skala richter. produksinya 10.000 bph (barel per hari), dan didesainkan 24 wheel," ungkap Arcandra di Jakarta, kemarin.
Dengan menghabiskan wakÂtu selama dua tahun, lanjut Arcandra, dirinya berhasil menyelesaikan riset pembuaÂtan alat pengeboran untuk lapangan marginal di Peru. Yakni dimulai pada Januari 2011 dan selesai Oktober 2012. Menurutnya, pemasangan alat tersebut tidak menggunakan crane karena lapangan beÂrada di daerah terpencil. Alat pengeboran dibuat seperti mainan lego, bisa dipasang dan dipindah-pindahkan tanpa crane. "Saat ini lapangan minÂyak di Peru masih berproduksi. Dengan alat yang tergolong murah," ungkapnya.
Arcandra melihat, teknologi di Peru bisa dibawa ke Natuna. Hanya saja, untuk membawanÂya membutuhkan waktu cukup lama, sekitar 5 tahun. SemenÂtara, banyak orang pasti berÂtanya kalau gagal bagaimana, apalagi menggunakan dana APBN.
Arcandra berharap, InÂdonesia harus lebih berani mengambil risiko. Karena, bila teknologi-teknologi baru tidak bisa segera masuk ke Indonesia, pengembangan lapangan-lapangan minyak yang marginal sulit diperceÂpat. "Yang namanya lapanÂgan marginal harus bisa di-
develop. Tanpa teknologi, saya pesimis. Kalau pakai teknologi eksisting,
cost-nya mahal, nggak ekonomis," ucapnya.
Soal kontrak kerja sama, Arcandra mengaku, sampai saat ini Kementerian ESDM belum menandatangani ProÂduction Sharing Contract atau kontrak bagi hasil (PSC) Blok East Natuna.
Namun demikian, PSC telah ditawarkan kepada konsorÂsium Pertamina, Exxon Mobil dan PTT EP Thailand dengan bagi hasil minyak sebesar 40 persen.
"Seharusnya kontrak tersebut sudah ditandatangani pada 14 November 2015. Namun karena beberapa hal yang dirasa tidak menguntungkan, pemerintah memutuskan untuk menunda teken kontrak Blok East NaÂtuna," pungkasnya. ***
BERITA TERKAIT: