Jasa Marga Jamin Tak Ada Pengurangan Karyawan

Didemo Serikat Pekerja Soal Pengembangan GTO

Selasa, 15 November 2016, 09:24 WIB
Jasa Marga Jamin Tak Ada Pengurangan Karyawan
Foto/Net
rmol news logo Manajemen Perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengklaim telah melakukan pertemuan dengan Serikat Karyawan Jasa Marga (SKJM) terkait aksi demo yang dilakukan SKJM pada Kamis (10/11). Perusahaan pengelola jalan tol pelat merah tersebut mengaku sudah menerima aspirasi dan masukan karyawan terkait rencana pengembangan bisnis perusahaan.

Asistent Vice President Cor­porate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru menga­takan, hal-hal yang disampaikan dan didiskusikan dalam dialog antara manajemen dan karyawan tersebut adalah aspirasi dan masukan karyawan terhadap rencana holding, peningkatan pelayanan operasional melalui Gerbang Tol Otomatis (GTO), dan peningkatan bisnis sesuai kompetensi inti perseroan di bi­dang pengoperasian jalan tol.

"Pihak Manajemen secara ter­buka menyambut baik aspirasi yang disampaikan Serikat Kary­awan. Kita sudah bicara dalam semangat kebersamaan untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan perusahaan," kata Heru kepada Rakyat Merdeka.

Komunikasi dengan Serikat Karyawan ini, lanjut Heru, juga dihadiri manajemen Jasa Marga yang terdiri dari Direksi dan Komisaris. Selain menerima masukan, manajemen juga me­nyampaikan rencana pengem­bangan bisnis ke depan yang dipastikan tidak akan menghil­angkan hak-hak karyawan, sep­erti yang dikhawatirkan Serikat Pekerja saat ini.

"SKJM menyampaikan apre­siasi yang positif terhadap upaya manajemen, dan secara terbuka kami menerima aspirasi yang disampaikan karyawan. Kami juga sepakat menjaga kerja sama dan situasi yang kondusif untuk mendukung pertumbuhan perusahaan," tegas Heru.

Sekretaris Jendral DPP SKJM, Sawung Hermanto mengatakan, setelah menyampaikan masu­kan, dan aspirasi yang diterima dengan baik oleh pihak manaje­men, SKJM berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan menjaga kelancaran pelayanan operasional jalan tol yang dikel­ola perseroan.

"Kami pastikan tetap menjaga pelayanan operasional berjalan normal. Segala masukan di­harapkan bisa dipertimbangkan manajemen untuk kepentingan bersama," tegasnya.

Seperti diketahui, ratusan karyawan perwakilan dari ber­bagai wilayah di Indonesia yang tergabung dalam SKJM meng­gelar demo, di depan Kantor PT Jasa Marga, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (10/11).

Dalam aksi itu, karyawan mengancam bakal menutup jalan tol apabila tuntutan mereka tidak dipenuhi Jasa Marga. Pasalnya, tuntutan pekerja merupakan ben­tuk kekecewaan terhadap direksi Jasa Marga.

Mereka menuntut kebijakan Jasa Marga yang melakukan penggabungan cabang-cabang di bawahnya, dibatalkan. Karena aksi korporasi yang dilakukan Jasa Marga, akan mengurangi karyawan yang selama ini bek­erja, termasuk yang sudah meng­abdi selama puluhan tahun.

Integrasi Transaksi Tol Jakarta-Tangerang

Di kesempatan yang sama, Heru menjelaskan kalau saat ini Jasa Marga terus melakukan konsolidasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan pe­layanan jalan tol yang dikelola perusahaan.

Salah satunya dengan member­lakukan integrasi sistem transaksi di Jalan Tol Jakarta-Tangerang dan Jalan Tol Tangerang-Merak. Da­lam aksi korporasi ini, Jasa Marga menggandeng Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lain yaitu PT Marga Mandala Sakti (MMS).

Heru mengatakan, dengan adanya integrasi sistem tran­saksi tersebut, maka Gerbang Tol (GT) Karang Tengah akan ditiadakan sehingga pengguna jalan tol hanya berhenti di satu gerbang untuk transaksi, yaitu GT Cikupa, Tangerang. Integrasi sistem transaksi akan dilakukan mulai April 2017.

Hingga triwulan III Tahun 2016, Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) beban ruas Jalan Tol Jakarta-Tangerang adalah 167,906 kendaraan yang telah melebihi kapasitas jalan tol yaitu sebanyak 161,000 kendaraan.

Gerbang Tol Karang Tengah merupakan salah satu gerbang tol utama yang digunakan para pengguna jalan dan commuter di wilayah Jakarta untuk menuju ke arah barat Jakarta atau sebaliknya.

"Karena peran strategisnya menjembatani lalu lintas dari dua kota besar yaitu Jakarta dan Tangerang, pada saat jam sibuk, kepadatan di GT Karang Tengah cukup panjang dan kerap men­capai lebih dari 10 KM. Dengan perbaikan sistem operasi antar ruas jalan tol diharapkan dapat mengatasi kepadatan dan mening­katkan pelayanan kepada pemakai jalan tol," tegas Heru. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA